Monday, June 25, 2007

Antara Pilihan dan Harapan


Usai sudah pengumuman hasil kelulusan Baik SD, SMP maupun SMA. Saat ini mereka yang lulus sedang menikmati libur panjang dengan berbagai jadwal padat yang sulit diganggu gugat oleh siapapun termasuk orang tua mereka. Sementara ada sebagian yang masih "bingung" harus berbuat apa karena ternyata tidak lulus sekolah. Orang tua mereka bahkan sekolah sekalipun sangat "terpukul", tidak jarang mereka adalah sang juara di kelas atau selama sekolah menunjukkan prestasi akademik yang bagus tetapi apa mau dikata sistem telah membuat semuanya berubah. Waktu 1 minggu telah merubah "wajah", Ujian Nasional telah membabat habis impian mereka.


Memang ironis, ditengah belum standarnya faktor pendukung pendidikan disatu pihak Pemerintah telah menstandarkan bahan uji "balistik"nya. Kurikulum tentu akan sama dari sabang sampai merauke tetapi standar belajar, sarana penunjang, berbagai macam kualitas tentu akan berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, antara kota dan desa bahkan pelosok. Kalaupun ada upaya untuk membagi Rayon Barat, Tengah dan Timur .... tetap saja tidak memecahkan masalah.

Saat ini Saya terlibat sangat aktif didunia pendidikan, melalui Bimbingan Belajar Airlangga Saya dapat melihat betapa "sangat beragamnya" kemampuan dasar siswa dalam mengerjakan soal, dalam menganalisis soal bahkan dalam menterjemahkan soal dalam bentuk yang paling sederhana sekalipun. Fenomena menarik bahkan terjadi, bahwa dalam satu sekolahpun generalisasi "kepandaian" tidaklah menjadi ukuran keberhasilan sekolah dalam mengantarkan murid-muridnya. Di Bimbingan Belajar jelas terlihat bahwa anak pandai/cerdas sangat ditentukan dari perilaku dan lingkungan si anak.

Kekhawatiran Saya barangkali "sangat berlebihan" bahwa kelulusan 100% hanyalah merupakan "bom waktu" bagi kualitas sumber daya manusia Indonesia kedepan. Kebanggaan yang secara realitas harus menjadi "warning" bagi setiap orang tua untuk tidak "terlena" dan tetap mengikuti bahkan mendorong dengan sangat kuat kepada putra-putrinya untuk secara "intens" me-review setiap mata pelajaran yang telah mereka terima dan jika dimungkinkan memberikan stimulan proporsional untuk mengembangkan otak kiri dan otak kanan.

No comments: