Monday, October 1, 2007

[daarut-tauhiid] Tawadhu

Sumber:http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content&cat=8&id=3033

-->“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang – orang mukmin yang mengikutimu
(QS Asysu’ara (26) : 215)

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menjadi orang yang tawadhu’? orang yang tawadhu’ itu adalah orang yang memiliki akhlak mulia yang menggambarkan keagungan jiwa, kebersihan hati dan ketinggian derajat pemiliknya. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang bersikap tawadhu’ karena mencari ridho Allah maka Allah akan meninggikan derajatnya. Ia menganggap dirinya tiada berharga, namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Barangsiapa yang menyombongkan diri maka Allah akan menghinakannya.
Ia menganggap dirinya terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat hina, bahkan lebih hina daripada anjing dan babi (HR. Al-Baihaqi)


Mawlana Sulthanul Awliya’ Syaikh ‘Abdullah Faiz ad-Daghestani berkata, “Mengapakah Nabi Muhammad SAW., menjadi seseorang yang paling terpuji dan terhormat di Hadirat Ilahi ? Karena beliau-lah yang paling rendah hati di antara seluruh ciptaan (makhluq) Allah. Beliau selalu duduk seakan bagai seorang hamba di hadapan tuan pemiliknya, dan selalu pula makan sebagai seorang hamba atau pekerja yang makan di hadapan tuan pemiliknya. Beliau tak pernah duduk di atas meja.

Karena itulah, tak seorang pun mencapai kedudukan seperti beliau di Hadirat Ilahiah, tak seorang pun dihormati dan dipuji di Hadirat Ilahiah sebanyak penutup para Nabi, Muhammad SAW. Karena itulah, Allah SWT memberikan salam bagi beliau, dengan mengatakan : “As-Salaamu ‘Alayka Ayyuha an-Nabiyyu, “Keselamatan bagimu, wahai Nabi!
Allah SWT tidak mengatakan, “Keselamatan bagimu, wahai Muhammad. Tidak!! Melainkan,
“Keselamatan bagimu, Wahai Nabi! Dan kita kini mengulangi salam dari Allah SWT.
bagi Nabi SAW., tersebut minimal sembilan kali dalam shalat-shalat harian kita, saat kita melakukan tasyahhud.

Salam Ilahiah ini tidaklah dikaruniakan bagi siapa pun yang lain. Ini adalah puncak tertinggi suatu pujian dari Tuhan segenap alam bagi Nabi-Nya. Beliau telah mencapai suatu puncak tertinggi di mana tak seorang pun dapat mencapainya, semata karena kerendahhatiannya. Karena itu pula, beliau mewakili Keagungan Allah dalam seluruh ciptaan-Nya. Ego Sang Nabi telah habis dan berserah diri kepada Allah SWT., tak seperti kita, yang selalu terkalahkan oleh egonya sendiri. Seperti misalnya ketika penulisan nama seseorang, kita lupa tidak mencantumkan Bapak atau Ibu atau pangkat atau jabatan orang tersebut. Maka, bisa jadi orang tersebut akan marah karena merasa tidak di hormati atau tidak dihargai. Dan ini saya rasakan ketika saya mencetak kartu undangan pernikahan. Saya serahkan data-datanya ke percetakan,
setelah selesai dicetak ada satu nama yang tidak memakai bapak. Dan apa yang terjadi, yang punya nama itu marah dan tidak hadir dalam acara pernikahan tersebut karena merasa tidak dihormati atau dihargai.

Mengapa ego kita selalu saja mendominasi gerak langkah kita? Bisa jadi, karena kita membiarkan setan mengajari diri kita dengan tipu muslihatnya. Kita diajari oleh setan, bagaimana menjadi orang yang terhormat atau menjadi orang yang pertama. Dan kita juga diajari oleh setan bagaimana memiliki ego seperti egonya Fir’aun, Namrudz, Qarun dan lain sebagainya. Karena itulah, setiap orang kini ingin mewakili egonya mereka, bukan untuk mewakili sang penutup para Nabi yaitu Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu, alangkah baiknya kalau kita menjadi wakil sang penutup para Nabi, bukan sebagai wakil-wakilnya setan yang menyesatkan, yang kesananya akan menjerumuskan kita kedalam azabnya Allah SWT dalam neraka-Nya. Maka, untuk menjadi orang yang mewakili sang penutup para Nabi, kita harus memiliki akhlak seperti beliau, yang salah satunya adalah tawadhu’ (rendah hati). Karena sifat ini telah diwahyukan oleh Allah SWT kepada beliau supaya orang-orang tidak bersikap sombong kepada yang lain, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW :

Dari Iyadl bin Himar ra. Berkata Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah telah memberi wahyu kepadaku yaitu kamu sekalian hendaklah bersikap tawadhu’ (merendahkan diri) sehingga tidak ada seseorang bersikap sombong kepada yang lain, dan tidak ada seseorang menganiaya yang lain.( HR. Muslim ).

Dan, Abdullah bin Jarullah dalam kitabnya Fadhlu At-Tawadhu wa Dzamu Al-Kibr memberi gambaran kepada kita tentang tanda-tanda orang yang tawadhu’, dia mengatakan bahwa ada enam tanda-tanda tawadhu’ yang harus kita miliki :

PERTAMA, engkau menonjolkan diri terhadap sesamamu, maka engkau sombong. Dan apabila
engkau menyatu dalam kebersamaan dengan mereka maka engkau tawadhu’.

KEDUA, apabila engkau berdiri dari tempat dudukmu dan mempersilahkan orang berilmu
dan berakhlaq duduk di tempatmu, maka engkau tawadhu’.

KETIGA, apabila engkau menyambut orang biasa dengan ramah dan wajah yang menyenangkan, dengan kata-kata yang akrab, memenuhi undangannya, maka engkau tawadhu’.

KEEMPAT, apabila engkau mengunjungi orang yang lebih rendah setatus sosialnya atau yang sederajat denganmu, atau membawakan barang-barang bawaan yang ada ditangannya, maka engkau tawadhu’.

KELIMA, apabila engkau mau duduk bersama fakir miskin, menjenguk yang sakit, orang-
orang yang cacat, memenuhi undangan mereka, makan bersama mereka, maka engkau orang
yang tawadhu’.

KEENAM, apabila engkau makan dan minum secara tidak berlebihan dan tidak untuk demi
gengsi, sekali lagi engkau tawadhu’.

Sahabat-sahabat sekalian, semoga tanda-tanda tawadhu’ yang seperti disebutkan di atas
dapat kita miliki, sehingga kita termasuk orang-orang yang mewakili sang penutup para Nabi yaitu Nabi Muhammad SAW. Amiin.

Read More..

Tawadhu: Hakikat Hidup Berprestasi

ALLAH SWT adalah dzat yang Mahabesar dan hanya Dia-lah yang berhak menyatakan kebesaran Diri-Nya. Adapun segenap makhluk ciptaan-Nya adalah teramat kecil dan sama sekali tidak layak merasa diri besar. Seorang hamba yang lisannya berucap, "Allaahu Akbar!" serasa jiwanya bergetar karena sadar akan kemahabesaran-Nya, dialah orang yang menyadari kekerdilan dirinya di hadapan Dzat yang serba Maha.


Sungguh, Allah sangat suka terhadap orang yang merendahkan diri di hadapan-Nya, sehingga diangkatlah derajat kemuliannya ke tingkat yang sangat tinggi di hadapan semua makhluk, apalagi di hadapan-Nya. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk" (QS. Al-Bayyinah: 7).

Sebaliknya betapa Allah sangat murka terhadap orang-orang yang menyombongkan diri di muka bumi. Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (QS. An-Nisa: 36). Surga pun mengharamkan dirinya untuk dimasuki oleh orang-orang yang di dalam kalbunya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar debu. Segenap makhluk yang ada di alam semesta ini tiada memiliki daya dan upaya, kecuali karena karunia kekuatan dari Allah SWT? Laa haula walla quwwata illa billaah! yang menciptakan tubuh ini pun Allah. Yang mengalirkan darah dalam peredaran yang sempurna, yang mendetakkan jantung, pendek kata yang mengurus sekujur badan ini pun hanya Allah semata! Manusia sama sekali tidak berdaya sekiranya Allah menghendaki sesuatu atas jiwa dan raga ini.

Karena itu, Allah SWT mengancam manusia yang melupakan hakikat dirinya. "Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi ini tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku" (QS. Al-A'raf: 146). Dalam ayat lain disebutkan, "Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang" (QS. Al-Mu'min: 35). Ternyata rahasia hidup sukses atau sebaliknya hidup terhina dan tiada harga, tidak terlepas dari seberapa mampu seseorang menempatkan dirinya sendiri di hadapan Allah SWT. Tawadhu, inilah kunci bagi siapa saja yang ingin memiliki pribadi unggul.

Seseorang niscaya akan lebih cepat maju manakala mempunyai sifat tawadhu dan tidak sombong. Mengapa demikian? Kunci terpenting untuk sukses adalah adanya kesanggupan menyerap ilmu dan meluaskan visi, kemampuan mendengar dan menimba ilmu dari orang lain. Hal ini akan membuat kita semakin cepat melesat dibandingkan dengan orang-orang yang sombong, merasa pandai sendiri, mengganggap cukup dengan ilmu yang dimilikinya, sehingga merasa diri tidak lagi membutuhkan pendapat, pandangan, dan visi dari orang lain.

Ketahuilah, kita ini adalah makhluk yang serba terbatas. Buktinya, kita tidak bisa melihat kotoran di mata atau hidung sendiri. Artinya, kita membutuhkan cermin dan alat bantu lainnya agar bisa menguji semua yang kita miliki ataupun melengkapi sesuatu yang belum kita miliki.

Islam mengajarkan kita agar tidak sombong. Kita harus berani mendengarkan segala sesuatu dari orang lain. Kita tidak dilarang untuk punya pendapat, tetapi orang lain pun tidak salah jika memiliki pendapat berbeda. Kita harus bersedia mendengarkannya, paling tidak untuk menguji pendapat kita apakah bisa dipertahankan atau tidak. Atau, bahkan untuk melengkapi pendapat kita, sehingga semakin bermutu.

Karenanya, berhati-hatilah dengan segala yang berbau kesombongan, merasa diri hebat, pemborong syurga, paling benar, paling mampu. Semua itu hanya akan mengurangi kemampuan yang ada pada diri kita. Sesungguhnya kesombongan itu akan menutup hal yang sangat fitrah dari diri manusia yaitu kemampuan melengkapi diri.

Kita harus menjadi orang yang tamak terhadap ilmu, serakah terhadap pengalaman dan wawasan. Tiap bertemu dengan orang, lihatlah kelebihannya, simaklah kemampuannya, lalu ambillah kelebihannya itu. Tentu ini tidak akan menjadikan orang tersebut bangkrut dan tidak memiliki kelebihan lagi. Sebaliknya, kemampuan orang yang kita mintai ilmunya akan semakin berkembang selain kita pun akan semakin maju.

Tidak mungkin kita ditakdirkan bertemu dengan seseorang, kecuali pasti akan menjadi ilmu dan pengalaman baru, sekiranya diri kita dilengkapi dengan hati yang bersih. Tentu yang bisa menjadi ilmu itu tidak sekedar hal-hal yang menyenangkan saja. Aneka pengalaman yang tidak menyenangkan, seperti penghinaan, kritik atau cemoohan, semua ini tetap menjadi ilmu yang akan meningkatkan wawasan, kemampuan, karakter, mental ataupun keunggulan-keunggulan
lain yang bakatnya sudah kita miliki.

Adapun hal yang sangat utama dan paling menentukan bobot dari semua perilaku dan kiprah kita dalam meningkatkan kualitas dan keunggulan diri adalah hati yang bersih. Kedongkolan, kemangkelan, kejengkelan, kebencian, dan semua hal yang bisa membuat tidak nyamannya hati, jelas-jelas merupakan sikap kejiwaan yang kontraproduktif.

Kita akan banyak kehilangan waktu karena kotor hati. Kalau kita termasuk tipe pemarah serta gemar memuaskan hawa nafsu dan kedendaman, maka kita akan kehilangan waktu untuk kreatif dan produktif. Akan tetapi, sekiranya hati kita bersih dan sejuk, maka kendatipun hantaman masalah dan kesulitan datang bertubi-tubi, niscaya kita akan seperti intan yang tiada pernah hilang kilauannya sepanjang masa. Bukankah intan itu tidak akan pernah hancur wujudnya dan berkurang kilauannya kendati dihantam dengan batu bata secara bertubi-tubi,
bahkan dia sendiri yang akan hancur? Kesejukan, kebersihan, dan ketentraman hati, tidak bisa tidak, akan mempengaruhi pikiran ini menjadi lebih lebih bermanfaat dan bermakna.

Tampaknya umat Islam akan bangkit bila mampu bersinergis, saling membantu satu sama lain. Kuncinya adalah bebasnya hati dari kedengkian, dan kebusukan. Kita harus belajar senang melihat orang lain maju. Kita pun harus belajar ikut bersyukur melihat kesuksesan dan prestasi orang lain seraya membuat kita terbakar untuk bisa lebih maju lagi. Wallahu a'lam.

(KH. Abdullah Gymnastiar)


Read More..

Monday, July 23, 2007

Inhibitor adalah reaksi kekebalan tubuh

Berikut penjelasan dr. Novanova hippy tentang Inhibitor yang Saya ambil dari milis hemofilia@yahoo.groups.

Mau nambahin penjelasan mbak Novi.
inhibitor itu sebenarnya salah satu reaksi kekebalan tubuh. Karena dimasuki benda asing, secara alami tubuh akan membuat pertahanan. Kenapa kriopresipitat lebih jarang buat inhibitor alasannya sederhana aja.

1). Yang bentuk faktor 8 nya paling mirip dengan faktor 8 pemilik tubuh.
Bukannya nakutin, yang rekombinan itu bisa dibilang sebagai faktor 8 buatan binatang, bukan buatan manusia. Memang binatang itu dimasukkan gen manusia untuk memproduksi faktor 8, tapi bukan berarti tubuh binatang itu tidak bisa merubah bentuk faktor 8 yang diproduksi.
Intinya, karena bentuknya yang beda, jadinya lebih mudah dianggap sebagai benda asing dan diperangi dengan inhibitor.

2). Krio tidak murni hanya faktor 8, ada von Willebrand, ada protein" lain. Sedangkan rekombinan itu murni.
Tubuh punya batasan untuk membentuk kekebalan tubuh. Jadi kalau ada berbagai benda yang masuk, dia akan membentuk kekebalan terhadap yang paling mengancam. Pada krio, faktor 8 mungkin dianggap tidak significant / dianggap berarti dibanding benda-benda yang lain. Sedangkan di rekombinan karena the only one / satu-satunya, ya mau ga mau dianggap significant / berarti.

Intinya, kalau ga ada saingannya, faktor 8 dapat dengan mudah membuat pertahanan tubuh jadi aktif dan membentuk inhibitor.
Sekali lagi penjelasannya mungkin bikin tambah bingung. :) semoga bisa dimengerti.

dr. Nova

Read More..

Koate VS. SK Menteri Kesehatan RI

Berikut adalah penjelasan Ibu Novi Riandini dari HMHI Pusat tentang kontroversi SK. Menkes RI tentang Koate yang nomor SK nya memang belum ada (baru draft kali ya ...., tapi sudah haangat diperdebatkan). Menyambung/Menyikap i permasalahan SK Menkes RI. Seperti yang sudah saya jelaskan, di HMHI Pusat tengah mencoba beraudiensi langsung denga Ibu MenKes RI. Dan menurut sektretariatnya yang saya terima teleponnya 2 minggu lalu, beliau menyatakan bahwa audiensi tersebut akan didisposisikan untuk bertemu dengan DirJen. Akan tetapi Bapak Dirjen hingga saat ini belum memberikan waktu untuk bertemu.

Mungkin semua ini terkesan lambat. Perlu diketahui, saat sedang ramai-ramainya Koate di perdebatkan, tidak ada satu pihakpun yang dapat memperlihatkan kepada kami bagaimana isi dari SK tersebut dan seperti apa isi dari petunjuk pelaksanaan yang diributkan. Karena setelah mendapat info langsung dari pihak DepKes, SK Tersebut belum dipukul Gongnya. Prof. Moeslichan tentu saja tidak dapat gegabah untuk melancarkan protes seperti yang semua inginkan. Hitam diatas putih kita belum miliki. Dalam bertindak beliau tentu saja harus berfikir panjang dan tidak ingin nantinya bila kita terlalu vokal malah akhirnya menyulitkan hemofilia satu negara. Baru setelah kami memiliki print outnya, kami baru berani mengirim surat audiensi.

Pada saat surat dikirimkan pun, Prof. Djajadiman telah menjelaskan kepada saya bahwa memang terjadi kesalaha pahaman anatara menteri dan jajaran dibawahnya. Menteri sendiri tidak menyetujui banyak obat yang notabene 'lifesaving'
dihapuskan dalam daftar yang dapat di klaim oleh ASKESKIN. Jadi, Menkes langsung memerintahkan untuk merubah/menambahkan /mempertimbangka n kembali tabel yang telah dikeluarkan (mungkin bisa dibaca di Media Indonesia hari sabtu tgl 7 juli. Dan yang saya dengar langsung dari orang-orang DepKes, obat-obatan tersebut untuk sementara dapat diklaim melalui ASKESKIN (termasuk Koate) dengan persetujuan dan kebijaksanaan pihak RS. Pihak RS akan mendapatkan subsidi atas klaim tersebut dari DepKes yang dananya disalurkan melalui PemProv.

Perlu di ketahui bersama, selain HMHI, di Tim Pelayanan Terpadu Hemofilia (TPTH) RSCM Jakarta yang diketuai oleh Prof. dr. Djajadiman Gatot, SpA(K) juga telah 'bergerilya' . Hasilnya cukup memuaskan. Pada Kamis (12/07) lalu, Prof. Djajadiman dan Prof. Iskandar telah mengikuti rapat untuk membahas hal tersebut. Dijelaskan oleh Prof. Djajadiman, bahwa KOATE SAAT INI TELAH KEMBALI MASUK DALAM AJUAN TABEL TAMBAHAN DALAM BUKU PETUNJUK PENATALAKSANAAN ASKESKIN DAN KEMUNGKINAN BESAR AKAN DISETUJUI DALAM WAKTU DEKAT.

Untuk Medan, mungkin perlu ditinjau kembali langkah-langkah yang telah ditempuh. Karena setelah kejadiaan ini hanya kota Medan yang mendapat perlakuan penolakan dalam pengklaiman KOATE. Info yang saya telah dapatkan, beberapa daerah termasuk Jakarta dan Surabaya hingga saat ini masih dapat mengklaim Koate hanya prosedur pengambilannya yang telah berubah. Mungkin mbak Wahyu bisa ngobrol-ngobrol lagi dengan Pak Aan dari DIPA. Mungkin ada penjelasan yang bisa didapat

Sebagai pencerahan, saya pribadi hanya ingin memberikan masukan.
dr. Agi or dr. Nova bantu jelaskan bila ada yang salah.. ya...
Walaupun Cryoprecipiatate dianyatakan tidak/kurang aman dan mengingat hanya ada 1 produsen obat FVIII yang ada di tanah air kita, ada baiknya tiap daerah tetap menjalin kerjasama dengan PMI setempat dalam pengadaan Cryoprecipitate. Banyak plus minus yang ada diantara Konsentrat dan Cryo. Tetapi semua itu bergantung pada takdir Allah SWT. Dan saya percaya itu.

Ada penelitian (beberapa telah saya kirimkan beberapa waktu lalu) menjelaskan bahwa semakin murni F VIII yang diterima, maka semakin tinggi potensi terbentuknya inhibitor pada penderita hemofilia A. Bila inhibitor telah terbentuk maka akan lebih ruwet lagi masalah pengobatannya. Begitu juga Cryo. Walaupun Cryo mudah terinfeksi penyakit lain, tapi menurut penelitian tersebut, dalam cryo banyak mengandung protein atau zat-zat lain yang dapat meredam potensi tinggi timbulnya inhibitor. Banyak kenalan hemofilia di luar negeri yang menggunakan full Cocentrate baik plasma derived (seperti koate) maupun recombinant (seperti Kogenate) yang memiliki inhibitor sangat tinggi. Di Indonesia, Inhibitor tertinggi yang pernah saya data hanyalah 15 BU (Bethesda Unit). Namun di negara-negara eropa banyak penderita hemofilia yang inhibitornya mencapai 60 BU. Nah, kalau sudah begini, konsentrat apalagi cryo sudah tidak dapat membantu. Dibutuhkan F VII A (FEIBA dan Novo Seven) yang harganyanya selangit bahkan berlangit-langit untuk mengobati hemofilia. Cara pemberiannya pun tidak mudah. Menggunakan satuan mikro gram dan digunakan 2 - 3 jam sekali suntik.
Oia... saya pernah mendapatkan ceramah panjang lebar dari salah satu orang pertama yang mengenalkan hemofilia di bumi indonesia ini, dr. Masri Rustam. Beliau pernah bilang, di Perancis pada tahun 80an pernah menangkap menteri kesehatannya dan memborgol menkes tersebut tepat saat pesawatnya landing di bandara Paris. Masalahnya: beliau harus bertanggung jawab atas konsentrat yang digunakan yang telah mengakibatkan 90 orang penderita hemofilia positif HIV.

Saya tidak bermaksud menakut-nakuti. Tapi ini realita dan membuat kita harus belajar membuka mata bahwa sekalipun manusia berusaha dan tidak ada yang perfect di dunia ini, sekali lagi.... semua hal tersebut, keputusannya ada ditangan Allah SWT...
Kita hanya bisa berusaha sekalipun harus memilih terburuk dari yang paling buruk (maksudnya: Cryo 'katanya' paling buruk namun apakah hanya karena tidak mau transfusi cryo harus menjadi cacat permanen?)

Penderita hemofilia A mestinya harus tetap bersyukur karena masih ada cryo yang masih dapat diperjuangkan bila Koate tidak ada. Tapi bagi penderita hemofilia B seperti suami saya, dimana konsentrat tidak tersedia dan FFP tidak nendang dosisnya bahkan untuk perdarahan ringan yang menyebabkan suami saya hanya bisa pasrah saat terjadi patah tulang karena kecelakaan. Seharusnya, bila melihat patahannya, mas gugun harus di operasi. Tapi dari pada patahannya nyambung trus suamiku gak ada... ya.. mendingan gak usah dioperasikan? Itu pun pilihan yang akhirnya diambil oleh dokter bedah ortopedi yang menanganinya.

LIFE IS BEAUTIFUL MY DEAREST FRIENDS... ENJOY IT WHILE YOU CAN... Jangan terus menerus dibuat pusing. Pusing boleh... tapi tetap berusaha dan berfikir jernih...

Berikut ini ada nasihat dari Robert Leung wakil WFH untuk Asia Pasifik yang saya terima beberapa waktu yang lalu dan terkadang memberikan cukup pengaruh saya dalam bertindak dan berfikir:

It is strongly advised that patient groups not work closely with only one company. Even though companies will help patient groups with funds and sponsorship they are doing so in the hope that they will sell more of their product. So companies will use any method they can find to have patients buy more. It seems that this is the situation that has happened with IHS (HMHI) and the Koate (Talecris) distributor who encouraged IHS board members to use more Koate even though government policy was not official that it could be done. And when IHS members did start to use more Koate perhaps the distributor also raised his price to make more money.
Only very rich countries can afford prophylaxis and certainly not Indonesia. WFH does not advise developing countries to move to prophylaxis because it is not economically realistic for their governments to support. Countries also develop a national hemophilia treatment protocol so that all hemophilia doctors will know what treatment to prescribe including dosage. But this national treatment protocol is developed by the doctors based on the reality of the ability of the health care system to support hemophilia care. So in Canada, the concentrate amounts a patient receives based on Canada national treatment protocol is not the same as in the USA or Sweden. Above all, it should not be a company distributor who tells patients what they need and how much they should use.


Best regards,
Novi Riandini

Read More..

Sunday, July 22, 2007

Happy Birthday Dad


Ngak terasa 71 tahun sudah usia Papi. Sabtu 21 Juli 2007 kemarin kami berkumpul untuk merayakan. Kami makan malam bersama di rumah makan Sari Rasa. Tidak ada hadiah spesial dari kami, hanya kerukunan dan kebersamaan menjadi hadiah yang tidak ternilai bagi orang tua kami. Melihat anak cucu bisa damai sudah tak terkira dan sebanding dengan hadiah lain. Acara kaloi ini tidak dihadiri oleh adik Saya ke dua Tunggul karena dia dan keluarga saat ini tinggal di Bandung. Semoga di lain kesempatan kita bisa kumpul semua. (Papi berkopiah coklat, berkaca mata, photo saat acara keluarga di rumah mas Dartoyo, Teluk Dalam). Amien

Read More..

Monday, July 9, 2007

Liburan Keluarga (Bagian - 2), di Pantai Lamaru Balikpapan

Setelah beristirahat sarapan di Bukit Soeharto kami melanjutkan perjalanan. Kenyang ....!!!! ternyata nasi kuning presiden motor emang wuenaakkk, silahkan coba ... pasti ngak nyese. Wah..... sopirnya semangat nih, kami ke pantai Lamaru lewat Samboja. Pemandangannya bagus, istri Saya sempat jelaskan ke anak-anak tentang rawa, belukar, pasir putih, hutan bakau yang masih "tersisa", akar nafas, dll .... maklum kami adalah "Forester".

Jalan masuk ke Pantai Lamaru ternyata belum diaspal dan becek
karena habis hujan. Terkesan kotor dan tidak terawat. Dengan membayar Rp. 3.500,- kami sekeluarga sudah dapat memasuki Lokasi Pantai. Deburan ombak sudah terdengar dari jauh begitu juga hawa pantainya.

Pukul 10.15 wita kami tiba dan kontan anak-anak girang sekali. Ayo Pa .... kita langsung aja, anak-anak sudah siap dari rumah, tingal lepas sandal dan ..... byurrrr, heeee. Asyik juga ya .... rameee sekaliii.



















Read More..

Beasiswa Gen Asik ke Australia


Minggu 8 Juni 2007 sebanyak 19 orang siswa SMK TI Airlangga mengikuti seleksi/test Beasiswa Gen Asik ke Australia yang diselenggarakan oleh Telkomsel. Mereka berangkat dari Grapari Telkomsel Lembuswana pukul 05.30 wita untuk bergabung dengan sedikitnya 1.500 siswa se Kaltim di Dome Balikpapan. Persaingan sangat ketat karena hanya 2 orang yang terpilih untuk mewakili seleksi lanjutan di Jakarta dan 1 orang pemenang akan berangkat ke Australia selama 2 minggu untuk belajar Bahasa Inggris disana. Program ini diikuti oleh 10 kota di Indonesia Medan, Padang, Jakarta Inner, Bandung, Jakarta outer, Yogja, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan Makasar.

Test meliputi lima mata pelajaran yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, Ekonomi dan Pengetahuan Umum dilanjutkan dengan game interaktif. Sayang kali ini belum beruntung, 2 tiket ke Jakarta dimenangkan oleh Annisa Mardiana dan Putri Zahara keduanya dari SMAN 2 Balikpapan.

Read More..

Liburan Keluarga (Bagian - 1)


Happy dan asyik ..... liburan keluarga tahun ini. Kemarin hari minggu 8 Juli 2007 Saya beserta keluarga, Istri, Bhima dan Danan bangun pagi-pagi sekali karena kami akan pergi berlibur ke Balikpapan. Tujuan kami adalah Pantai Lamaru dan Amozone di Balikpapan Baru. Kami berangkat dari rumah pukul 07.00.

Bhima (Kakak) bilang ... Pah sarapannya jangan di rumah ya, di Bukit Soeharto saja ... asyik Pah, begitu juga adik ... ah adik ngak makan banyak-banyak ... sedikit aja Pah biar asyik, nanti di Balikpapan baru makan banyak. Kakak nyeletuk ... bilang aja dik kalau takut beol di jalan, heeee .... ada-ada saja komentar si Kakak.

Kami tiba di km. 40 Bukit Soeharto pukul 08.00 tepat, menepilah kami di samping jalan poros dan kebetulan sekali ada pondok kosong. Wah asyikkkk ..... makan nasi kuning di pondok kecil dan di bawah pohon. Eehhh Kak - adik ... tau ngak ... pohon-pohon ini dulu papa juga ikut tanam, masakkkkk kata adik ...., bener !!! waktu itu Papa masih mahasiswa baru ... tahun 1985, saat itu seluruh mahasiswa baru UNMUL dikerahkan ke Bukit Soeharto untuk melakukan penghijauan. Dan ternyata sekarang kita bisa nikmatin bersama anak-anak .... hebat ya mah, tuh kak-adik manfaatnya penghijauan atau reboisasi .... akhirnya sekarang kita bisa nikmatin. Iyaaa .... sayang cuman sebungkus nasi kuningnya (kata adik), heeee.


Read More..

Thursday, July 5, 2007

Circumsisi



Tadi pagi sekitar pukul 05.30 (2 Juli 2007) kami datang ke tempat Kakak yang anaknya akan di khitan (disunat, circumsisi) ...., hal menarik terjadi. Putra Saya yang hemofili SATRIA DANANJAYA ngotot bangun pagi dan datang kesana karena pengen lihat gimana orang disunat .......

Dalam benak Saya .... rasa haru yang sangat dalam. Tahu kenapa ??? Danan sadar benar bahwa dia penderita hemofilia, dia tahu benarbahwa sunat adalah pilihan yang sangat sulit, tidak mudah, perlu persiapan yang sangat luar biasa, pendarahan, bisa "mati" kalau darah ngak bisa berhenti ..... semualah dia sudah tahu itu, meskipun usianya baru 11 tahun.

Salah satu dokter anak yang sudah saya anggap sebagai keluarga yaitu dokter Ringo-ringo (Banjarmasin), hai dok .... muncul dong dimilis, sudah cerita banyak tentang circumsisi.

Ok, kembali ke cerita. Danan tanpa ragu mengikuti jalannnya sunat dari awal, mulai disuntik untuk bius lokal sampai dipotong "burungnya", dijahit dan selesai. LUAR BIASA ......., Saya tanya ke dia .... Dik gimana pengamatannya ..... biasa aja tuh pah ... adik kan mau jadi dokter jadi harus tahu, Subhanallah ... semoga berhasil
cita-citanya.

Lalu Saya katakan sama dia, Dik ... suatu saat nanti Allah akan memberikan kemudahan, sabar aja ya nak .... kalau pengen sunat ntar dipersiapkan segala sesuatunya, jika ngak sunatpun Allah juga ngak akan marah yang penting Adik tetap bertaqwa kepada ALLAH, iya ya Pah ..... biar masuk surga. Amien.

Siang ini, saat Saya tulis e-mail ini Danan dan Kakaknya lagi kursus komputer (Animasi). Ok, tks waktunya dah baca berita dari Samarinda.

Read More..

Saturday, June 30, 2007

Awal terbentuknya SCCN

Sebagaimana biasanya Sabtu malam ini SCCN memasuki pertemuan yang ke-12. Partisipasi peserta cukup antusias, tentu hal ini karena konsistensi yang tetap prima dari semua pihak. SCCN akan tetap berjalan dan diharapkan peserta akan semakin beragam. Berikut sekilas informasi bagaimana gagasan terselenggaranya Samarinda Cyber Community Night (SCCN) oleh SMK TI Airlangga Samarinda.

Berawal dari diskusi ringan pada awal April 2007 antara beberapa pengajar di SMK TI Airlangga ( Pak Sigit, Pak Adrianto, Pak Malik, Pak Isman, Pak Natal, Bu Dian, Bu Casie ) di ruang rapat L1 munculah pemikiran-pemikiran baru untuk memajukan komunitas TI di Samarinda. Gagasan ini telah lama menjadi pemikiran kawan-kawan tetapi kali ini pembahasan lebih intens dan spesifik.

Awalnya kita ingin menggelar acara semacam seminar rutin, tetapi ide kemudian berkembang, bagaimana jika ada semacam pertemuan rutin yang difasilitasi Hot Spot gratis dan melibatkan siapa saja yang mau bergabung dalam komunitas IT . Akhirnya Pak Adri mengusulkan nama SAMARINDA CYBER COMMUNITY NIGHT (SCCN).

Ide SCCN ini akhirnya di uji coba pertama kali pada hari Sabtu tanggal 14 April 2007 dengan format sebagai berikut :

SCCN dilaksanakan setiap Sabtu malam pukul 19.00 Wita s.d selesai
Dilaksanakan di halaman parkir SMK TI Airlangga Jln. Pahlawan 2A Samarinda, Telp. 0541-741864

SAMARINDA CYBER COMMUNITY NIGHT
(Organized By : SMK TI AIRLANGGA, www.smka-smr.sch.id)

SCCN adalah :
- Tempat kumpulnya komunitas teknologi informasi (TI)
- Tempat kumpulnya mereka yang tertarik di dunia TI
- Tempat promosi hasil-hasil karya
- Tempat promosi produk apa saja
- Tempat diskusi apa saja
- Tempat temu kangen

TUJUAN :
- Difusi Informasi ke segenap lapisan
- Membangun persepsi (support) teknologi informasi untuk kemajuan kota Samarinda

FASILITAS :
- Free Internet Hot Spot

Demikian ide awal teselengaranya SCCN ini, SCCN berkembang karena keterlibatan semua pihak, manfaatkan komunitas ini untuk saling berbagi informasi demi kemajuan yang lebih baik ke depan.

Read More..

Friday, June 29, 2007

aPTT dan PTT bagi penderita Hemofilia


Berikut penjelasan aPTT dan PTT yang disampaikan dr. Nova Hippi dengan bahasa yang lugas melalui milis hemofilia semoga bermanfaat. aPTT: activated partial thromboplastin time sedangkan PTT: Partial thromboplatin time

Secara garis besar, aPTT itu sama dengan PTT, tapi bahan yang dipakai untuk pemeriksaan beda. Yang satu teraktivasi, yang satu lagi tidak (jadi perlu diaktivasi dulu, dan pemeriksaan jadi lebih rumit dan lebih lama). Ada lagi PT / prothrombin time

Seperti yang dikatakan, dua hal ini dipakai untuk pemeriksaan koagulasi/pembekuan darah. tapi biasanya hanya untuk screening. penentuannya harus lebih detail, misal pemeriksaan faktor VIII atau faktor IX secara langsung.


Mungkin dah pada tau kalau sistem pembekuan darah terdiri dari dua jalur. Yang pertama jalur intrinsik dan yang kedua jalur ekstrinsik. Agak ribet ngejelasinnya, tapi yang pasti faktor VIII dan faktor IX itu bekerja pada jalur intrinsik aja.

aPTT itu buat ngeliat jalur intrinsik secara garis besar. PT buat ngeliat jalur ekstrinsik. Jadi pada hemofilia, yang kekurangan faktor yang bekerja pada jalur intrinsik, aPTTnya memanjang dan PTnya normal (kan jalur ekstrinsiknya gak kekurangan faktor apa pun).

Untuk faktor VIII, aPTT memanjang bila kadar FVIII kurang dari 30%. alias kalau FVIIInya 31%, aPTTnya sudah normal. Ini membuat aPTT bisa dipake buat skrining.

Untuk terapi, kalau target terapi FVIIInya adalah 30% (diksh FVIII sampe kadar 30% aja, ga perlu sampe 100%, misal untuk terapi perdarahan ringan), secara TEORI aPTT bisa dipake buat pemantauan terapi. Tapi kalau target terapi lebih dari 30%, misal untuk operasi yang perlu kadar sampe 100%, aPTT ga bisa dipake buat pemantauan terapi. (milis_hemofilia@yahoogroups.com)

Bingung kan?

^_^'
dr. Nova

Read More..

Thursday, June 28, 2007

"Titip Ibuku ya Allah..."


" Nak, bangun... udah adzan subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja..." Tradisi ini sudah berlangsung 30 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat. Kini usiaku sudah kepala 3 dan aku jadi seorang karyawan disebuah Perusahaan, tapi kebiasaan Ibu tak pernah berubah.

" Ibu sayang... ga usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa" pintaku pada Ibu pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah. Pun ketika Ibu mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.

Kenapa Ibu mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca ... orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak ..... tapi entahlah.... Niatku ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apa.

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya, " Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibu sedih ? " Kutatap sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana . Terbata-bata Ibu berkata, " Tiba-tiba Ibu merasa kalian tidak lagi membutuhkan Ibu. Kalian sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, Ibu tidak bisa lagi jajanin kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri "

Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.

Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam usiaku sekarang ? Adakah Ibu bahagia dan bangga pada putera putrinya ? Ketika itu kutanya pada Ibu, Ibu menjawab, " Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian berikan pada Ibu. Kalian tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan . Kalian berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat Ibu. Kalian berprestasi di pekerjaan adalah kebanggaan buat Ibu . Setelah dewasa, kalian berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan disitulah kebahagiaan orang tua."

Lagi-lagi aku hanya bisa berucap, " Ampunkan aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada Ibu. Masih banyak alasan ketika Ibu menginginkan sesuatu. "Betapa sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk "cuti" dari pekerjaan rumah atau menyerahkan tugas itu kepada pembantu.

Tapi tidak! Ibuku seorang yang idealis. Menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Pukul 3 dinihari Ibu bangun dan membangunkan kami untuk tahajud. Menunggu subuh Ibu ke dapur menyiapkan sarapan sementara aku dan adik-adik sering tertidur lagi...

Ah, maafin kami Ibu ... 18 jam sehari sebagai "pekerja" seakan tak pernah membuat Ibu lelah.. Sanggupkah aku ya Allah ?

" Nak... bangun nak, udah azan subuh .. sarapannya udah Ibu siapin dimeja.. "

Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul Ibu sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan, " Terimakasih Ibu, aku beruntung sekali memiliki Ibu yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan Ibu...".

Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan. .. Cintaku ini milikmu, Ibu... Aku masih sangat membutuhkanmu. .. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu..

Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat "aku sayang padamu... ",namun begitu, Rasulullah menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai karena Allah.

Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita ... Ibu dan ayah walau mereka tak pernah meminta dan mungkin telah tiada.

Percayalah.. . kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia.

Wallaahua'lam

"Ya Allah, cintai Ibuku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakan Ibu..., dan jika saatnya nanti Ibu Kau panggil, panggillah dalam keadaan khusnul khatimah. Ampunilah segala dosa-dosanya dan sayangilah ia sebagaimana ia menyayangi aku selagi aku kecil "

"Titip Ibuku ya Allah"....

(sumber : Alexander)

Read More..

Tuesday, June 26, 2007

Airlangga Comprehensive Test Competition (ACTC)



Airlangga Comprehensive Test Competition (ACTC) adalah sebuah kompetisi besar yang digelar oleh Bimbingan Belajar Airlangga Samarinda. Test Kompetisi ini melibatkan 10 besar siswa terbaik di sekolah baik tingkat SD/MI, SMP/MTs maupun SMA/SMK. Syarat untuk dapat mengikuti ACTC adalah harus mendapatkan rekomendasi dari sekolah sebagai pengantar saat mendaftar. ACTC I dilaksanakan pada tanggal 9 - 10 Desember 2006 di Kampus Airlangga Jl. Pahlawan 2A Samarinda.

Sebuah kompetisi besar telah dimulai, setiap sekolah mengirimkan 10 siswa terbaiknya (umumnya sebuah lomba hanya diwakili paling tidak 3 siswa). Mereka beradu untuk menyelesaikan soal-soal dengan cepat dan benar. Soal dibuat oleh Tim Litbang Airlangga dengan mengacu pada standart kurikulum Nasional.

Read More..

Monday, June 25, 2007

Antara Pilihan dan Harapan


Usai sudah pengumuman hasil kelulusan Baik SD, SMP maupun SMA. Saat ini mereka yang lulus sedang menikmati libur panjang dengan berbagai jadwal padat yang sulit diganggu gugat oleh siapapun termasuk orang tua mereka. Sementara ada sebagian yang masih "bingung" harus berbuat apa karena ternyata tidak lulus sekolah. Orang tua mereka bahkan sekolah sekalipun sangat "terpukul", tidak jarang mereka adalah sang juara di kelas atau selama sekolah menunjukkan prestasi akademik yang bagus tetapi apa mau dikata sistem telah membuat semuanya berubah. Waktu 1 minggu telah merubah "wajah", Ujian Nasional telah membabat habis impian mereka.


Memang ironis, ditengah belum standarnya faktor pendukung pendidikan disatu pihak Pemerintah telah menstandarkan bahan uji "balistik"nya. Kurikulum tentu akan sama dari sabang sampai merauke tetapi standar belajar, sarana penunjang, berbagai macam kualitas tentu akan berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, antara kota dan desa bahkan pelosok. Kalaupun ada upaya untuk membagi Rayon Barat, Tengah dan Timur .... tetap saja tidak memecahkan masalah.

Saat ini Saya terlibat sangat aktif didunia pendidikan, melalui Bimbingan Belajar Airlangga Saya dapat melihat betapa "sangat beragamnya" kemampuan dasar siswa dalam mengerjakan soal, dalam menganalisis soal bahkan dalam menterjemahkan soal dalam bentuk yang paling sederhana sekalipun. Fenomena menarik bahkan terjadi, bahwa dalam satu sekolahpun generalisasi "kepandaian" tidaklah menjadi ukuran keberhasilan sekolah dalam mengantarkan murid-muridnya. Di Bimbingan Belajar jelas terlihat bahwa anak pandai/cerdas sangat ditentukan dari perilaku dan lingkungan si anak.

Kekhawatiran Saya barangkali "sangat berlebihan" bahwa kelulusan 100% hanyalah merupakan "bom waktu" bagi kualitas sumber daya manusia Indonesia kedepan. Kebanggaan yang secara realitas harus menjadi "warning" bagi setiap orang tua untuk tidak "terlena" dan tetap mengikuti bahkan mendorong dengan sangat kuat kepada putra-putrinya untuk secara "intens" me-review setiap mata pelajaran yang telah mereka terima dan jika dimungkinkan memberikan stimulan proporsional untuk mengembangkan otak kiri dan otak kanan.

Read More..

Momentum Pengumuman Kelulusan SMK TI Airlangga Samarinda




Tanggal 16 Juni 2007 adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh jutaan siswa SMA/SMK diseluruh Indonesia tidak terkecuali di SMK TI Airlangga Samarinda. Beban berat sudah terasa sejak awal tahun 2007, beban itu tidak saja dirasakan oleh siswa tetapi juga orang tua dan guru, terlebih sekolah dengan predikat Cyber School pertama di Kaltim dan sekolah dengan sederetan prestasi tingkat propinsi maupun nasional tentu momentum tanggal 16 Juni 2007 adalah "pertaruhan" yang luar biasa. Dan syukur Alhamdullilah atas segala Rahmat dan Karunianya kami dapat melaluinya dengan tingkat kelulusan 100%. Terimakasih kepada semua pihak yang telah mencurahkan segenap waktu dan tenaganya demi cita-cita mulia ini. Terlebih kepada Tim SMK TI Airlangga (Pak Adrianto, Bu Ati, Pak Malik, Bu Casie, Bu Dian, Pak Natal, Pak Anto, Bu Juariah dan tentunya Pak Pandi, Pak Heri, Pak Asmar, Pak Rudi, Pak Asri, Pak Arman dan Dewi), Bravo Airlangga.

Read More..

Saturday, June 23, 2007

Diperlukan Rp. 460.800.000,-/org/thn untuk mendapatkan Konsentrat Darah bagi setiap penderita Hemofilia

Berikut penjelasan HMHI Pusat (Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia) yang disampaikan oleh Ibu Novi Riandini berkaitan dengan pengadaan Koate bagi penderita Hemofilia. Pada saat awal beberapa daerah menyatakan telah sukses dapat mengklaim koate melalui ASKES, tapi Jakarta masih ragu karena banyak pemikiran2 yang mendasar. Jadi, langkah yang kita ambil hingga saat ini adalah TIDAK PERNAH menggunakan Koate sebagai main treatment (pengobatan utama) pada hemofilia. Apalagi menggunakannya sebagai pengobatan profilaksis (pemberian pengobatan secara berkala tanpa perdarahan). Informasi yang saya dapatkan adalah adanya daerah yang menggunakan koate untuk pengobatan profilaksis dan sebagai main treatment.


Kita tidak bisa menyalahkan secara utuh kebijakan pemerintah. Karena perlu disadari bersama, berdasarkan pengalaman saya dalam membina hubungan dengan negara2 lain yang mempunyai organisasi hemofilia terutama negara2 di eropa, australia, Thailand, Singapura, India, US
bahkan India, Informasi yang saya terima dari mereka adalah TIDAK SATUPUN negara didunia ini yang menggunakan pengadaan Konsentrat seperti yang negara kita lakukan. Yakni dengan pengadaan konsentrat melalui distributor.

Di negara2 lain, mereka membeli dengan sistem TENDER langsung ke beberapa pabrik obat bukan ke distributor. Atau seperti malaysia, yang mengirimkan darah ke Australia yang nantinya hasil jadi konsentratnya dikirim ke negara itu sendiri. Yang saya tau, malaysia dan singapura tidak memberikan konsentrat secara cuma-cuma. Melainkan hanya subsidi dalam bentuk potongan harga. Untuk di Singapura 1 vial (250 IU) dijual berkisar Rp. 600.000.
Melalui cara2 ini pengeluaran banyak yang bisa ditekan. Mulai dari bea masuk hingga dana sponsor yang nantinya malah membebani biaya atas penjualan konsentrat itu sendiri.

Pengadaan Konsentrat tidak lah mudah. Ini juga terjadi di berbagai negara. Yang saya ikuti dari Thailand adalah pada awalnya Thailand berfikir untuk memproduksi sendiri, namun karena biaya yang akan ditanggung sangatlah mahal, akhirnya mereka memutuskan untuk tender langsung. Tapi itu pun tidak juga mudah karena perlu proses tahunan dan dana yang besar walaupun pemerintahnya sudah menyatakan full support. Yang saya tau, hingga saat ini mereka pun masih dalam proses tender kendati mereka telah memulainya pada tahun 2003/2004.

Pada tahun 2003 Prof. Moeslichan pernah mengungkapkan pemikirannya untuk pengadaan krio kering (krio dalam bentuk bubuk sehingga pendistribusiannya lebih mudah) kepada PMI, Menkes dan WFH. Tetapi, ternyata banyak kendala yang akan ditemui nantinya. Selain pengadaan darah di indonesia yang masih belum berjalan dgn baik. Kita ketahui bersama, masih sering ditemui kurangnya persediaan darah terutama saat wabah DBD atau bulan puasa misalnya. Selain itu juga WFH sangat tidak menyarankan hal itu dilakukan oleh Indonesia melalui medical advisor mereka. Alasan mereka cost yang akan dikeluarkan akan tidak jauh
berbeda apabila kita melakukan tender langsung untuk konsentrat.

Pada tahun 2006, Jakarta baru mulai memberanikan diri untuk mengklaim Koate. Tapi itupun kami jadikan second treatment setelah darah. Kami baru mengklaim Koate pada situasi special case (saat darah kosong, perdarahan berat) dan emergency case (perdarahan kepala). Itupun masih mendapat batasan2 yakni pengobatan On-Demand. Kami merasa bila mengklaim koate secara main treatment akan membuat shock theraphy untuk pemerintah yang tidak mengetahui secara detail pengobatan hemofilia itu sendiri. Yang mereka tau hanyalah dana yang
membludak akibat klaim2 tersebut sehingga mereka nantinya akan mengkunci 'pengklaiman' .

Seiring hal tersebut, tahun 2006 - 2007 yang lalu kamipun kembali menghadap Menkes yang kemudian diteruskan kepada DirJen dan sekjen Yanmed (Pelayanan Medik Depkes RI). Inti utama dari pembicaraan tersebut adalah untuk memasukkan SELURUH penderita hemofilia pada daftar ASKESKIN. Karena ini merupakan awal yang harus kita lalui dulu sebelum meminta akses konsentrat secara gratis/subsidi dari pemerintah yang dananya bukan lagi milyaran, tapi bisa mencapai trilyun. Hingga saat ini, kami masih menanti jawaban dari pihak DEPKES.

Saya bukan ingin membela pemerintah, coba mohon difikir secara seksama, perhitungan pengadaan konsentrat untuk satu orang pasien hemofilia berat dengan perdarahan ringan dgn berat badan 50 kg (bila menggunakan perawatan on-demand/saat terjadi perdarahan saja) :

dalam 1 hari maka ia akan membutuhkan:
50 (Kg) x 20 IU = 1.000 IU
Bila Koate yang digunakan adalah 250 IU dengan harga Rp. 1.200.000,-
Maka yang dibutuhkannya untuk sekali periode treatment adalah 4 vial
yang artinya Rp. 4.800.000,-

Untuk sebulan:
Biasanya hemofilia berat akan mengalami perdarahan sendi/otot 1 - 2
kali seminggu.
Artinya mereka akan membutuhkan 2 x 4 x Rp. 4.800.000,- = Rp. 38.400.000,-

Untuk 1 tahun:
12 x Rp. 38.400.000,- = Rp. 460.800.000, -

Ilustrasi penghitungan tersebut baru pada perdarahan ringan lho... belum termasuk perdarahan sedang (gigi, selangkangan) , berat, hemofilia dengan Inhibitor, pasca operasi atau perdarahan kepala. Dan baru untuk 1 orang penderita hemofilia saja. Bukan seluruh Indonesia yang tercatat 1,130 orang.

Jadi untuk menyadarkan pemerintah, untuk hal ini sangatlah tidak mudah apalagi di Indonesia dengan dana sekian banyak untuk jumlah orang yang relatif rendah. Karena biasanya pemerintah lebih memprioritaskan kejadian2 wabah nasional (DBD dll). Kalaupun pada saatnya kita akan mencapai arahan kesana, biasanya pemerintah harus melakukan open tender dengan bukan hanya satu pabrik obat.

Memang kita perlu BERSATU untuk memikirkan hal-hal ini namun kita pun perlu melakukannya dengan cara yang manis, benar dan baik. Jangan terlalu frontal karena dampaknya akan dihadapi oleh pasien itu sendiri.

Sebenarnya hal ini sudah saya dengar beberapa hari yang lalu, hanya saja saya masih harus meredam dulu dan menunggu sepulangnya Prof. Moeslichan dari Austria. Mungkin bila beliau besok masuk, saya akan bertemu dengan beliau dan membicarakan hal-hal ini serta langkah apa
yang harus dilakukan.

Jadi mohon bantuan untuk semua pihak berfikir positif dulu yaa... dan sabar... Mohon dengan segala hormat, hal seperti ini untuk tidak dibahas di milis sebelum kita mengetahui jelas duduk persoalan dan hitam diatas putihnya. Dan bila memang sudah jelas semuanya, baru kita dapat
bergerak. Mengingat anggota milis ini dari kalangan yang cukup beragam dan belum tentu mereka mengetahui informasi secara lengkap dan menyeluruh, e-mail seperti ini dapat memberikan dampak psikis yang kurang baik untuk pasien itu sendiri. Sejak e-mail ini di gelar saya langsung mendapatkan beberapa telepon dari peserta milis dengan nada resah. Dan tolong, jangan mudah terprovokasi oleh pihak manapun. So, be wise please...

Best regards,
Novi Riandini

Read More..

Thursday, June 14, 2007

Dengan Bajai menuju SETWAPRES (Bagian 1)


Setwapres telah menyetujui penempatan 5 (lima) orang siswa SMK TI Airlangga untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) 2007/2008 di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden yang akan dimulai dari tanggal 7 Januari sampai dengan 7 Mei 2008. Bagaimana kisah perjalanannya ..... simak penuturan berikut ini.


Suatu pagi Saya, Pak Malik dan Bu Ati terlibat diskusi ringan di ruang guru lantai 2, Pak Malik melontarkan gagasan ... bagaimana jika kita mencoba untuk Prakerin di Setwapres. Kamipun sepakat untuk menindaklanjuti, kebetulan Saya akan ke Jakarta beberapa hari ke depan. Tanpa membuang waktu Pak Malik menyiapkan surat permohonan lengkap dengan profile sekolah.

Perjalanan Saya ke Jakarta dimulai pada Kamis 16 Mei 2007, perjalanan kali ini cukup unik. Padi itu Saya harus bangun pukul 02.30 dini hari karena flight pertama Garuda ke Jakarta pukul 06.00, praktis malam itu Saya tidak bisa tidur pulas karena selalu terjaga, takut terlambat.

Ditemani istri, Saya menyantap "makan sahur" sebelum mobil jemputan datang. Sekitar pukul 02.30 mobil jemputan perlahan hilir mudik di depan rumah, dengan telp genggam Saya hubungi Pak Sopir. Pak ..... stop!!!, jangan terus, rumah Saya tepat disisi kanan Bapak. Kebetulan ruang makan dirumah kami terdapat jendela yang leluasa memandang ke arah luar.

Anak-anak masih tertidur pulas saat Saya berangkat meninggalkan rumah. Selama perjalanan Samarinda Balikpapan kantuk berat menyerang dan pulaslah Saya hingga bandara Sepinggan. Saya check in sangat awal, hanya ada 2 orang di depan Saya. Petugas bertanya .... Bapak mau duduk dimana, ..... Saya minta tidak merokok dan tidak di jendela. Seperti dalam perjalanan sebelum-sebelumnya terpenting Saya ada di sisi jalan, karena ngak pusing ngeliatin awan, kalau disisi jalan pemandangannya lebih "menarik" heeeee ......... karena kita dapat mencium aroma parfum "terkini" yang dipakai para pramugari, heeee ..... jadi ngak repot kalau mau pilih parfum keluaran terbaru.

Saat mencari tempat duduk Saya langsung saja ke arah belakang, ya seperti biasa ..... ternyata sudah pada ditempati orang. Sayapun bertanya ke pramugari (kacamata ada di dalam tas), dengan ramah dia bilang Bapak duduknya di depan (kelas executive), Saya ya manut saja .... sambil heran, kok bisa ya ...? harap-harap cemas jangan-jangan nanti digeser orang. Ternyata memang ... itu kursi Saya.

Sesampainya di Cengkareng Saya memilih naik Bis Damri menuju stasiun Gambir (heee ....), tapi jangan salah, ternyata para executive muda juga memilih angkutan yang sama (mereka ngak gengsi, enjoy aja). Tiba di Gambir masih pukul 11.30 WIB, saat itu hujan deras, bukan main begitu banyak para sopir yang menawarkan angkutan kepada setiap penumpang yang turun dari bis tidak terkecuali calo ticket kereta api dan sopir bajai.

Ditengah hujan lebat Saya lari berteduh, ditengah kerumunan pemberi jasa transportasi dari kejauhan tampat seorang kakek tua berjalan berlahan, kira-kira usianya 60 tahun. Saya tergerak untuk memperhatikannya. Sempat terbetik dalam hati Saya ... apakah beliau akan meminta-minta, ternyata "tidak". Beliau bilang ..... nak pakai bajai Saya saja ... itu ada disana. Kontan yang lain bilang ... jangan Om ... bajainya jelek, tua .... pakai punya Saya saja ... baru om ..., memang sebagian besar bajai di Jakarta telah melakukan "metamorfosis" menjadi kancil (pengganti bajai).

Akhirnya Saya putuskan memakai bajai beliau, Pask Kasno asal Purwokerto ... yang telah berpuluh tahun meninggalkan keluarga untuk mangadu nasib ditengah hiruk pikuk kota metropolitan, yang secara disiplin telah menyisihkan sebagian kecil penghasilannya untuk dikirim kekampung halaman. Saat itu Saya boleh bangga .... Saya boleh "malu" karena naik bajai ... tetapi di mata Pak Kasno ... jelas terpancar rasa syukur, bahwa masih ada orang yang tidak rela menyisihkan uangnya untuk membayar taxi meter, heeee ..... bayangkan jika tidak lagi ada yang perduli dengan mereka ... semua pengennya naik mobil ber AC .... , dan sempat terucap dari bibirnya ketika Saya bertanya kenapa ngak ganti kancil ..... lha gimana ya nak ... jika Bapak kudu bayar cicilan ... sementara sak'iki wae golek penumpang angil banget. (bersambung)

Read More..

Saturday, June 9, 2007

Pak Adrianto dan Pak Sigit di antara Penari Adat Dayak

Suatu kehormatan dan kebanggaan yang mendalam bisa berphoto bersama penari adat yang tengah menggunakan pakaian adat lengkap. Moment ini diambil ditengah berlangsungnya acara Pelepasan dan Penyerahan Sertifikat Kompetensi Siswa Kelas 3 SMK TI Airlangga.

Saat Saya menulis catatan ini tiba-tiba Saya teringat ketika masih duduk di kelas 5 SD beberapa tahun silam. Dimana Suatu hari Saya akan mengikuti Jambore Daerah Pramuka di Sedati Kabupaten Sidoarjo Jatim. Orang Tua Saya (Bapak) bilang .... Git coba buka peti itu, disana ada pisau bagus, cocok buat pramuka. Saat kami membuka peti tersebut, Saya melihat beberapa barang tersimpan disana salah satunya adalah topi kas penari Dayak. Memang Ibu Saya adalah mantan Penari adat Dayak dan Banjar, cuma sayangnya Saya belum pernah melihat secara langsung saat beliau pentas.

Read More..

Thursday, June 7, 2007

Pengajar SMK TI Airlangga dapat Beasiswa Pelatihan Jurnalisme TV dari JFCC di School for Broadcast Media

Didik Irawan adalah salah satu pembina Club Cyber Film SMK TI Airlangga, di bawah asuhannya Tim Cyber Film masuk nominasi 8 besar Festival Film Dokumenter Di Jogjakarta pada Nopember 2006. Kali ini Kak Didik demikian biasa dipanggil oleh anak-anak Film menerima beasiswa dari Jakarta Foreign Corrrespondent Club (JFCC), beasiswa ini diberikan kepada putra - putri Indonesia khususnya di Indonesia Timur untuk belajar jurnalisme Televisi di School for Broadcast Media. Hebat ya Kak Didik, sangat luar biasa kesempatan ini ......, seluruh Indonesia Timur kepilih 2 orang Kak Didik dan Orgenes Asmuruf dari Papua. Selamat Kak Didik, tunjukan bahwa anda mampu bersaing di level Nasional.

Persyaratan seleksinya adalah sebagai berikut minimal lulusan Diploma 3, memiliki semangat belajar tinggi, belum pernah bekerja di institusi media, membuat Essay dengan judul "Mengapa saya ingin menjadi Jurnalis Televisi".


School for Broadcast Media (SBM) adalah lembaga pelatihan di bidang jurnalisme yang didirikan oleh Institut Studi Arus Informasi dan didukung oleh lembaga-lembaga internasional demikian yang disampaikan oleh Irma F.L. Doloksaribu dari School for Broadcast Media yang beralamat di Jln. Utan Kayu No.68 A-B Jakarta Timur 13120 P: 8576850 F: 8576843 mail to: irma@broadcast- edu.or.id www.broadcast- edu.or.id

Berikut petikan e-mail dari Rebecca sang penggagas ....., the JFCC commitee have selected two Candiates for the TV basic scholarship DIDIK IRAWAN and ORGENES ASMURUF.

Thank-You,

Rebecca


Berikut petikan e-mail dari Trainning Officer SBM :


Dear Friends,

Terima kasih atas aplikasi teman - teman untuk mendapatkan beasiswa pelatihan jurnalisme TV di School for Broadcast Media dari JFCC. Setelah mempelajari semua aplikasi yang masuk maka terpilih lima orang calon yang langsung diwawancara oleh Rebecca dari JFCC.

Hasilnya, Didik Irawan dan Orgenes Asmuruf mendapatkan beasiswa tersebut. Beasiswa mencakup biaya pelatihan, akomodasi dan transportasi. Pelatihan ini akan berlangsung pada tanggal 25 Juni s.d. 20 Juli 2007, Senin - Jumat, Jam 09.00 - 17.00.

Selamat kepada yang terpilih dan kami akan menghubungi anda. Kepada yang belum terpilih, jangan kecewa. Apabila ada kesempatan berikut, silahkan mengajukan aplikasi lagi.

Terima kasih atas perhatian Teman - teman sekalian. Tetap Semangat

NB: Email pemberitahuan dari Rebecca (JFCC) dapat dibaca dibawah ini. Terima kasih.
Best regards,

Irma F.L. Doloksaribu

Training Officer
School for Broadcast Media
Jln. Utan Kayu No.68A-B
Jakarta Timur 13120

Read More..

Tuesday, June 5, 2007

Kepala Lab SMK TI Airlangga ULTAH ke - 28


Pak Anto !!! jangan kemana mana nanti jam 13.00 rapat SMK TI, demikian instruksi Bu Ati kepada Pak Anto saat yang bersangkutan lagi asyik dimeja kerjanya. Tentu saja Pak Anto mulai sibuk mempersiapkan materi apa yang mesti disampaikan. Beberapa kali Saya melihat .... Pak Anto (nama benernya Isman Mustamin) hilir mudik keluar masuk Lab dan ruang kerjanya. Sementara Rizky, Nuhajat, Wulan, Marisa, Indah, Ita, Marga, Regina, Fajar, Vivi dan Cucum nampak senyum-senyum .... mereka sudah siap dengan kejutannya. Kali ini yang mendapat tugas beli kue ultah adalah Marga ....., yach lama banget belinya .... maklum wong ndeso biasanya yang dibeli lemperrr .... heee, sekarang harus cari kue Ultah, eeee ... sudah lama dapetnya tar gulung rasa black forest, heeee. Ngak papa Ga yang penting ada kembangannya .... dan yang Ultah seneeenggg karena ada merah-merahnya di kue, sayang ngak pakai lilin. Met Ultah ke-28 Pak Anto, kami mendoakan semoga ngak terlalu lama jomblonya dan sukses selalu, oh ya terpenting jangan lupa jagain Lab kita ... agar menjadi yang terbaik. (Pak Anto lahir di Sinjai, 5 Juni 1979).

Read More..

Monday, June 4, 2007

Semakin Ganteng Aja


Demikian komentar beberapa kawan setelah melihat photo ini. Bahkan sempat ada yang protes, wah curang nih ..... kita ngak diajak-ajak. Memang photo bareng peragawati adalah dambaan setiap cowok, heeeee ...... jangan salah arti ya. Memang susah jadi selebritis ... selalu saja diajak photo, heeeee ...., mereka adalah siswa kelas 3 dan 2 SMKTI Airlangga yang mengisi Fashion Show pada acara Pelepasan dan Penyerahan Sertifikat Kompetensi Siswa Kelas 3 SMKTI Airlangga tgl. 2 Juni 2007 di Ruang Aji Badara Hotel Grand Victoria Samarinda.

Peragawati kita ini keren abisz..., disela-sela pengambilan photo ini, Pak Adrianto berkomentar sama Saya ..... luar biasa mereka, ini bukan lagi kelas lokal tetapi KELAS DUNIA. Woowwwwww .... setuju Pak kata Saya, hanya perlu sedikit dipoles mereka pasti jadi. Buat Rusyadi Syakir "Emon" ... Lo mesti yakin akan bakat lo, lo punya talenta kelas dunia, jangan berhenti hanya sampai Kaltim. Pastikan suatu saat nanti lo akan kasih saya dan Pak Adri ticket pesawat, nginep di salah satu hotel di Paris untuk liat hasil-hasil karya lo. Nginepnya dua minggu ya Mon .... heeee.

Read More..

Pelepasan dan Penyerahan Sertifikat Kompetensi Siswa Kelas 3 SMKTI Airlangga


Sabtu 2 Juni 2007 merupakan hari yang sangat spesial buat SMK TI Airlangga karena pada hari itu bertempat di Hotel Grand Victoria Samarinda dilaksanakan Acara Pelepasan dan Penyerahan Sertifikat Kompetensi kepada 66 siswa kelas 3 SMK TI Airlangga Angkatan ke - IV. Khidmat, tawa, canda, histeris, sedih campur jadi satu. Rangkaian acaranya sungguh amat berbeda dengan kebanyakan acara perpisahan yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah. Kali ini SMK TI Airlangga menekankan kepada penyadaran kompetensi yang dimiliki oleh siswa yang akan menjadi keunggulan kompetitif dalam merebut peluang kerja setelah lulus nantinya. Semoga mementum penyerahan sertifikat ini menjadi energi positif bagi semua komponen di SMK TI Airlangga khususnya siswa kelas 3. Selamat berjuang, masa depan nyata di depan kalian, bekal telah kalian miliki, semangat telah kalian jaga, rebut masa depan kalian dengan keyakinan atas Ridho Allah SWT semata.

Read More..

Saturday, May 26, 2007

Pertemuan ke-7 Samarinda Cyber Community Night (SCCN)


Hari ini Sabtu tgl. 26 Mei 2007 adalah pertemuan ke 7 acara SCCN di halaman parkir SMK TI Airlangga. Menarik, karena malam ini hadir seorang Ayah dan putranya, beliau adalah senior Saya saat masih kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Mas Didiet demikian beliau biasa dipanggil. Selamat datang dikomunitas SCCN, selamat datang di dunia tanpa batas. Mudah-mudahan malam ini menjadikan inspirasi tersendiri buat beliau dan putranya.

Read More..

Thursday, May 24, 2007

Dua Profesor


Dua Profesor ....... heee ..... , ketika Saya tunjukan photo ini kepada anak Saya begitulah komentarnya. Sayapun tersenyum .... ternyata Saya baru sadar kalau Saya sudah botak .... mikir apa ya ....... , kebanyakan mikir juga enggak, turunan juga enggak, kali terlalu sering kumpul sama orang-orang pinter yaa ...... heee.

Kali ini Saya berpose dengan Prof. Dr. dr. Moeslichan MZ, SpA(K), beliau adalah "master" nya HMHI (Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia) saat ini beliau aktif di RS. Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Beliau orangnya sangat bersahaja dan familiar .... diusianya yang sudah sepuh beliau sangat antusias membantu dan memperjuangkan hak-hak para penderita Hemofilia, semoga kita yang muda-muda ngak kalah energik dan tetap bersemangat.

Prof perjuangan Prof tak kan pernah kami lupakan, semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan kekuatan pada Prof sehingga Prof selalu dapat mendampingi kami HMHI hingga kami solid dan mantap dalam mengemban misi yang sangat luar biasa ini.

Photo ini diambil saat acara Rakernas HMHI tanggal 18 Mei 2007 bertempat di Ruang Timor Hotel Borobudur Jakarta.

Read More..

Friday, May 11, 2007

Ibu Rahma Bidan dari Desa Terpencil di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku

Tadi malam pukul 22.20 waktu Samarinda, Saya dikejutkan oleh bunyi pesan singkat (SMS), saat itu hand phone Saya letakan diatas kepala dan Saya sedang tertidur pulas karena jadwal kemarin sangat padat.


SMS pertama tertulis :
Ass pa sigit maaf apabila mengganggu, sy sempat membaca di sala satu buku ttg pykt hemofilia yg ingin sy tykan apakah pykt ini merupakan pykt turunan?...

Saat itu Saya berfikir, SMS ini barangkali dari teman atau kerabat Saya, no HP 0852.4344.7781 belum tersimpan karena Saya baru ganti HP. Kemudian Saya Jawab :
70% krn faktor genetik (keturunan) dan 30% bisa krn mutasi gen, maaf dgn siapa ya, sy ganti hp blm sempat simpan no tlp nya, tks attn nya.

SMS kedua tertulis :
Mks pa ats jwbnya sy ibu rahmah dari maluku kab. kep. Aru

Kemudian beliau SMS lagi, Sy mau ty apa saja tanda2 gejala dari hemofilia?...

Kemudian Saya mencoba untuk membalas SMS nya tetapi gagal, ternyata pulsa Saya habis, heeee .....

Penasaran, pagi harinya Saya hubungi beliau melalui telphone, dan tersambung tetapi suaranya terasa jauh sekali, luar biasa ..... Saya sempat terharu saat membuka pembicaraan, ternyata beliau adalah seorang Bidan dari desa terpencil di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

Selamat siang katanya, Saya masih dijalan (dengan logat khas Maluku), karena pakai telp kantor Saya berusaha bicara seefisien mungkin. Dalam benak Saya masih penasaran, bagaimana mungkin seorang bidan di daerah terpencil dan harus menempuh perjalanan sejauh 8 jam untuk sampai pada rumah sakit terdekat bisa mengontak Saya. (Sekarang Saya juga masih penasaran)

Selamat siang, Ibu ... mohon maaf bagaimana Ibu bisa menghubungi Saya, darimana Ibu tahu no. HP Saya, jawab beliau, Saya tahu dari seorang bidan di Puskesmas, lalu apakah Ibu memiliki putra yang terindikasi hemofilia atau mungkin keluarga atau pasien Ibu. Lagi-lagi dengan suaranya yang khas, tidak Pak Sigit .... , bukan anak Saya tetapi Saya ingin tahu, siapa tahu Saya menemukan kasusnya karena "ada indikasi" (ini bahasa Saya karena Saya lupa kalimat beliau, tetapi kira2 itu maksudnya).

Ohhh baik bu, kemudian Saya menyambung pertanyaan beliau semalam, tanda yang paling sederhana adalah jika bengkak (terutama disendi) maka penderita akan merasakan sakit yang teramat sangat dan akan berlangsung berhari-hari dan jika terluka (luka terbuka) maka darah sulit membeku dan akan mengalir terus. Bagaimana cara mengatasinya Pak ? kami jauh dari rumah sakit, untuk kasus bengkak bantu dengan kompres es berulang dan untuk kasus luka terbuka gunakan getah pisang dan segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk transfusi cryopresipitate dan segera ditangani oleh dokter. Saya berjanji untuk mengirimkan photo copy buku2 hemofilia jika Ibu telah mengirimkan alamat lengkap Ibu. Saya tunggu SMSnya ya bu, dan beliau berjanji akan SMS alamat lengkap setibanya di kota.

Siang tadi Saya komunikasikan berita luar biasa ini kepada mbak Novi (HMHI Pusat), Saya sempat terharu ditengah pembicaraan dengan mbak novi, bahkan sampai menangis sesenggukan .... , mbak Novi bilang tarik nafas dalam-dalam Pak Sigit, tenang kata beliau. Saya hanya bisa berucap Saya sangat terharu, kemudian mbak Novi bilang, ok Saya akan telp balik .... Saya hampir sampai kantor.

Beberapa saat kemudian beliau telp. dan Saya sudah bisa mengendalikan emosi Saya. Rekan-rekan, Saya mencoba menempatkan diri Saya, bagaimana jika Keluarga Saya yang berada di tempat Ibu Rahma. Betapa selama ini kami belum maksimal bersyukur kepada Allah ya Rabb yang karenaNYA telah memberi begitu banyak kemudahan tetapi masih saja kita belum merasa puas masih saja ada yang kurang.

Mudah-mudahan cerita di atas akan memberikan stimulan positif terhadap perjuangan kita untuk maksimal memberikan pendampingan kepada para penderita Hemofilia. Selamat berjuang kawan-kawan, jangan pernah mundur, ternyata di ujung sana masih ada orang-orang yang memerlukan kita, Allah menitipkan amanah ini melalui tangan kita.

Jika rekan-rekan berkesempatan bisa SMS atau telp Ibu Rahma, Ibu Rahma akan merasa senang dan tidak merasa sendiri.

Samarinda, 11 Mei 2007
Sigit Sigalayan

Read More..

Thursday, May 3, 2007

Keluarga Besar Pelita


Keluar Besar H. Endin Sopandi dan Hj. Sabiha, Wah .... banyak juga kalau sudah ngumpul, demikian komentar beliau. Anak beliau 5 Orang dengan 9 Orang cucu.

Saat ini beliau tinggal di Jl. Pelita No. 58 Samarinda, rumah Dinas yang sudah dialih hak ke beliau, tinggal disana terasa tinggal di kampung halaman beliau di Majalaya (Bandung), tradisi punya kolam ikan masih dipertahankan, meskipun kadang ikannya "kabur" saat banjir datang.

Anak pertama beliau adalah Ir. Rini Susilawati, bekerja di Dinas Pertanian Propinsi, suaminya Ir. Hari Siswanto, MP adalah dosen di Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, M. Shobur Rihardani atau akrab dipanggil Dani adalah anak pertama mereka yang saat ini sudah kelas 2 SMP, dia suka sekali basket dan main gitar, sudah mulai bisa ciptakan lagu, hebat khan. Adiknya Dimas Arjuna, kelas 3 SD, kalau renang jago, gaya macem-macem bisa termasuk gaya batu, kalau berenang lebih bagus dari kakaknya, heeee .... jangan marah ya Dan.

Anak kedua beliau Dwinita Aquastini, istri Saya

Read More..

Keluarga Besar Sentosa


Bahagia, demikian ungkapan kedua orang tua kami H. Soetomo dan Hj. Aliah saat dapat berkumpul dengan anak cucunya, kebahagiaan itu terasa lengkap karena kami dapat berkumpul dalam momentum yang sama. Saya dan Keluarga, Ir. Tunggul Wulung Prabowo dan Keluarga, dr. Hariadi Masjhoer SpB. dan keluarga.

Anak-anak Saya biasa memanggil kakeknya dengan sebutan Eyang Sentosa dan Nenek Sentosa, karena memang ke dua orang tua Saya tinggal di Jl. Sentosa Dalam II No. 94 Samarinda. Kalau hari Sabtu malam atau malam dimana mereka tidak ada ulangan mereka selalu mengajak ke rumah Eyangnya karena disana ada Mayang, adik sepupunya, yang selalu digoda, Mayang masih duduk di TK Besar tapi sudah bisa baca dan tulis apalagi menggambar dan mewarna, jago sekali dia. Barangkali keturunan Bapaknya yang dokter, dan juga keturunan mamanya yang sama-sama suka ngupil, heeeee.... sorry ya Pin, cuman sayang usianya baru 5 tahun sehingga belum bisa masuk SD.

Lain lagi dengan Tunggul, meskipun tinggal di Bandung, komunikasi kami tetap jalan, Tunggul sekarang kerja di Daya Adira (Honda Astra Group), dan bulek londo ... heee .... adalah panggilan akrab anak-anak kami pada Liesna istrinya Unggul, karena paling hobi ngrubah warna rambut (dulu), Kak Derry sudah klas 3 SMP dan baru saja UAN, semoga lulus UAN ya..... , Kak Derry punya banyak ketrampilan seperti olah vokal, bina vokalia, piano, gitar, glass grafir, dan yang pasti .... photo genik .... calon model masa depan, heeee. Rizky, wah ... yang satu ini paling hobi balap motor kecil, pernah juara dan juga traveling sama papa mamanya.

Photo dari kiri ke kanan, berdiri : Saya, David, Tunggul, Liesna, Elvin, Istri Saya; Duduk : Eyang, Nenek; Depan : Bhima, Kak Derry, Mayang, Rizky, Danan


Read More..

Wednesday, May 2, 2007

Memperingati Hari Buruh 1 Mei 2007


Sebagaimana terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, tepat tanggal 1 Mei 2007 terjadi aksi demo buruh hampir diseluruh Indonesia. Alhamdullilah tahun ini berjalan dengan damai dan terbilang tertib. Isu mendasar yang diusung kali ini adalah usulan 1 Mei sebagai hari libur Nasional, namun sayang masih perlu waktu dan perjuangan yang panjang agar bisa terwujud. Isu kesejahteraan dan keadilan masih menjadi isu sentral yang terus diperjuangkan oleh para buruh.

Gedung DPR dan Kantor Gubernur menjadi tujuan akhir dari konvoi para buruh, tanya kenapa ? Karena mereka masih "santun" dan sangat menaruh harapan terhadap wakil-wakil mereka untuk secara aktif dan progresive mendorong terciptanya "angan-angan". Kepada para Gubernur sebagai penanggung jawab daerah, sebagai "imam" atas negeri ini (baca daerah ini). Ternyata mereka masih percaya ..... jangan sia-siakan momentum kepercayaan ini, kepada wakil rakyat, Saya berharap lakukan sesuatu yang bukan retorika, sudah banyak referensi dari kunjungan keberbagai negara, memang sulit dan tidak mudah tetapi harus putar otak dengan sangat keras demi kesejahteraan rakyat.

Ingat !!! Gelombang demo buruh akan terus terjadi dari tahun ke tahun jika kita masih menempatkan buruh sebagai "Faktor Produksi" bukan sebagai "mitra kerja". Buruh mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuan. Buruh bukan merupakan alat produksi yang selalu dikalkulasikan dalam jam operasi alat, mereka adalah mitra kerja yang mempunyai nurani, mempunyai hati dan tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri juga terhadap anak istri dan lingkungan sosial. Buruh bukan benda mati, mereka hidup dan punya tanggung jawab.

Jika Tripartit amanah (Pengusaha, Pemerintah, Wakil Buruh), InsyaAllah semua akan berjalan baik. Pengusaha akan berusaha maksimal dalam mengembangkan dunia usahanya sehingga pasar menerima distribusi produknya dengan harga yang sangat bagus, Pemerintah mengawal dengan kebijakan yang adil dan bijaksana, Buruh/Pekerja disiplin sebagai mitra pengusaha dan berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam bekerja. Jika ini berjalan, luar biasa, Rahmat dan Barokah Allah akan selalu hadir dalam setiap sisi kehidupan ini, InsyaAllah, Amien. By. Sigit Sigalayan

Read More..

Tuesday, May 1, 2007

Ulat Eksotik


Eksotik, kata yang tepat untuk ulat daun ini, dijumpai di persemaian Dipterocarpa milik seorang petani di km. 41 jalan Samarinda - Balikpapan. Subhanallah ... warna kelopak mata orange, pada tepi badan terdapat garis biru melingkari seluruh bagian tubuh, kaki bagaikan kaktus tersusun simetris, bukti kebesaran ALLAH SWT.

Read More..

Hemophilia Day in Samarinda, Kalimantan Timur



Setiap tanggal 17 April masyarakat hemofilia dunia memperingatinya sebagai hari hemofilia (Hemophlia Day). Di Samarinda peringatan itu dilaksanakan pada tanggal 22 April 2007 di rumah makan Dewi Sri. Peringatan kali ini merupakan peringatan pertama kali yang diselenggarakan oleh Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) Cabang Samarinda, Kaltim. Menurut Ir. Sigit Sigalayan, MP selaku Ketua Yayasan HMHI Samarinda Kaltim, sebenarnya peringatan ini merupakan agenda Nasional yang setiap tahun dilaksanakan baik di daerah maupun di pusat. Tercatat untuk Indonesia hampir 1.350 orang penderita hemofilia dan untuk Kaltim sendiri baru tercatat sebanyak 7 orang, rasio penderita hemofilia secara geografis adalah 1 : 10.000 dengan demikian jika penduduk Kaltim saat ini lebih kurang 2 juta jiwa maka dapat diasumsikan ada 200 orang yang berpotensi sebagai penderita hemofilia. Melalui peringatan yang sangat sederhana kami mencoba untuk saling berbagi pengalaman, meskipun kali ini hanya dihadiri oleh 3 (tiga) keluarga tetapi tidak mengurangi makna pertemuan yang sesungguhnya.


Hingga saat ini masyarakat kita belum banyak yang mengetahui apa itu Hemofilia. Hemofilia adalah kelainan pembekuan darah akibat defisiensi (kekurangan) salah satu protein yang sangat diperlukan dalam proses pembekuan darah. Protein ini disebut dengan faktor pembekuan darah.

Ada 2 jenis hemofilia, yaitu hemofilia A dan Hemofilia B, disamping Von Willebrand. Penderita hemofilia A tidak mempunyai (kurang kadar faktornya) faktor pembekuan darah yang disebut faktor VIII, penderita hemofilia B tidak mempunyai (kurang kadar faktornya) faktor IX. Kelainan ini tidak menular, 70% kelaianan ini terjadi karena adanya kelainan genetis yang diturunkan dan 30% terjadi karena kerusakan/perubahan/mutasi pada gen yang mengatur produksi faktor pembekuan darah.

Sekretariat HMHI Samarinda, Kaltim :
Jln. Wahid Hasyim, Perumahan Pinang Mas Blok D No. 14 Samarinda Kaltim 75119.
Telp. 0541 - 250.704 ; HP. 0852.506.79002
Contact Person : Ir. Sigit Sigalayan, MP

Read More..

Friday, April 20, 2007

Hari Pertama Peluncurun Blog, 20 April 2007

Habis Gelap Terbitlah Terang,
hari ini senennnnggg banget sudah punya blog, thanks ya Bu Dian ......, beliau yang maksa dari kemarin supaya Saya buat blog, heeeee ......, ternyata gampang sekale ......., ngak kebayang sebelumnya kalau cuman perlu 10 menit untuk buatnya. Ayo ayo ayo .... yang belum punya blog pada bikin ..... keren habis. Kalo pengen bisa ngedit - ngedit dengan tampilan yang laen kalian bisa ikutan kursus di Airlangga Trainning Centre (ATC), dijamin ok. Karena di ATC sudah terbukti ngecetak juara-juara web design tingkat Nasional. Bravo

Read More..