Entah mengapa semalam Saya ingin sekali berbagi cerita tentang pengalaman kami saat berada di Tanah Suci. Barangkali ini salah satu cara yang InsyaAllah dapat dipakai untuk selalu dekat denganNYA Robbul Allamin.
Sebelum berangkat ke Tanah suci terbayang oleh Saya bahwa saat Sa'i kami harus melintasi bukit padang pasir yang panas. Bayangan itu selalu saja menyertai selama perjalanan dari tanah air. Meskipun sebenarnya saat manasik haji kami sudah diperlihatkan lokasi Masjidil Haram dan dimana kami harus melaksanakan Sa'i. Ternyata, seperti terlihat dalam photo disamping ini. Lokasi pesa'ian sudah menyatu dengan Masjidil Haram, berlantaikan marmer terbaik dan terasa dingin sekali. Dibeberapa tempat telah juga disediakan galon-galon air Zam-zam. Penerangan lampu yang sangat terang dan indah. Pada situasi seperti ini berpulang kepada kita masing-masing sejauh apa kita dapat menghayati makna Sa'i yang sesungguhnya. InsyaAllah.
Ibadah Sa'i merupakan salah satu rukun Haji dan umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. Kedua bukit yang satu sama lainnya berjarak sekitar 405 meter. Ketika melintasi Bathnul Waadi yaitu kawasan yang terletak diantara bukit Shafa dan bukit Marwah (saat ini ditandai dengan lampu neon berwarna hijau) para jama'ah pria disunatkan untuk berlari-lari kecil sedangkan untuk jama'ah wanita berjalan cepat. Ibadah Sa'i boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudhu dan oleh wanita yang datang Haid atau Nifas.
Syarat sahnya Sa'i :
1. Didahului dengan Tawaf
2. Tertib.
3. Menyempurnakan tujuh kali perjalanan di antara Bukit Syafa dan Marwa.
4. Dilaksanakan di tempat Sa'i.
Tempat Sa'i antara Shofa dan Marwah ini sekarang telah menyatu dengan bangunan Masjid Haram. Sa'i ini dilakukan setelah tawaf, baik tawaf Umroh maupun tawaf Ifadloh. Bagi yang melaksanakan haji ifrad atau haji qiran setelah tawaf qudum boleh mengerjakan sa'i sehingga ketika melakukan tawaf ifadloh tidak perlu melakukan sa'i lagi.
Adapun cara melakukan Sa'i menurut sunnah Rasulullah saw. adalah sebagai berikut: Sesudah mendekati Shofa membaca bacaan yang artinya: Sesungguhnya Shofa dan Marwah adalah termasuk tanda-tanda (peribadatan kepada) Allah. Aku memulai dari apa yang Allah memulai darinya. Naik ke atas Shofa menghadap ke Ka'bah, lalu mengangkat kedua tangan dan membaca bacaan yang artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan selain Allah sendiri. Tiada sekutu bagiNya. Ke punyaanNya segala kerajaan dan bagiNya segala pujian. Dan Ia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah sendiri. Ia lestarikan janjinya. Dan Ia tolong hambaNya. Dan Ia hancurkan sendiri tentara-tentara (musuh). Bacaan itu diulang tiga kali dan diselingi dengan doa yang dimaui.
Terus turun dari Shofa berjalan menuju Marwah. Sesampai di batas tiang hijau berlari-lari kecil sampai ke batas tiang hijau berikutnya. Lalu berjalan biasa sampai ke Marwah. Diantara dua tiang hijau itu dahulu adalah jurang tempat Nabi saw. berlari-lari kecil Sekarang tempat itu sudah dibuat rata dan diberi tanda tiang hijau berlampu dan beralas marmer. Begitu juga Shofa dan Marwah sudah tidak tampak seperti gunung kecil lagi, tapi hanya tampak seperti tanjakan.
Lari-lari kecil itu hanya untuk laki-laki. Bagi perempuan tidak usah lari-lari kecil, tapi berjalan biasa. Di atas Marwah diperbuat seperti di atas Shofa, yaitu menghadap ke Ka'bah dan membaca bacaan pada point ke dua di atas.
Diriwayatkan dari Jabir, katanya: Sesungguhnya Nabi saw. setelah dekat dari Shofa membaca: Innas Shofa wal Marwata min Sya'aa-irillaah. Abda-u bimaa badaallahubih. Lalu mulai dari Shofa lalu naik ke atasnya sampai melihat baitullah lalu menghadap kiblat. Lalu membaca kalimat tauhid dan takbir dan mengucap: Laa Ilaaha Illallahu wahdah, Laa syariika lah, LahulMulku wa Lahul Hamdu, Wa Huwa 'alaa kulli syaiin Qodiir. La Ilaaha Ilallahu wahdah, Anjaza wa'dah, Wa Nashoro 'Abdah, Wa Hazamal Ahzaaba Wahda. Lalu berdoa diantara itu lalu mengucap seperti bacaan itu tiga kali. Kemudian turun ke Marwah. Sehingga apabila kedua kaki beliau telah berada di tengah jurang beliau berlari- lari kecil. Sehingga apabila kami mulai menanjak kami berjalan biasa sehingga sampai ke Marwah. Kemudian beliau berbuat di atas Marwah yang beliau perbuat di atas Shofa. (H.R. Ahmad ,Muslim dan Nasa-i)
Abu Hurairoh berkata: Sesungguhnya Nabi saw. setelah rampung dari tawaf beliau, beliau datang ke Shofa, lalu naik ke atasnya sampai melihat Baitullah dan mengangkat kedua tangan beliau, lalu mula memuji Allah dan berdoa apa yang beliau mau berdoa. (H.R. Muslim dan Abu Dawud).
Jabir berkata: Sesungguhnya adalah Rasulullah saw. apabila telah tegak di atas Shofa membaca: Allahu Akbar dan mengucap: Laa Ilaaha Illaahu wahdah, laa syariika lah, Lahul Mulku wa Lahul Hamdu, Wa Huwa 'alaa Kulli syai in Qodiir.Berbuat begitu tiga kali dan berdoa. Dan berbuat seperti itu di atas Marwah. (H.R. Bukhari)
Lalu berangkat ke Shofah dengan cara seperti yang tadi diterangkan sampai cukup 7 kali jalan dan berakhir di Marwah. lbnu Umar berkata: Nabi saw. datang lalu tawaf di Baitullah tujuh kali (putaran) lalu salat dua rakaat di belakang Maqom Ibrohim, lalu sa'i di antara Shofa dan Marwah tujuh kali (jalan). H.R. Bukhari)
Dalam sa'i ini selain bacaan yang disebut dalam point pertama dan kedua di atas tidak ada doa.
Sumber : Depag RI, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Jakarta
No comments:
Post a Comment