Sebagaimana terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, tepat tanggal 1 Mei 2007 terjadi aksi demo buruh hampir diseluruh Indonesia. Alhamdullilah tahun ini berjalan dengan damai dan terbilang tertib. Isu mendasar yang diusung kali ini adalah usulan 1 Mei sebagai hari libur Nasional, namun sayang masih perlu waktu dan perjuangan yang panjang agar bisa terwujud. Isu kesejahteraan dan keadilan masih menjadi isu sentral yang terus diperjuangkan oleh para buruh.
Gedung DPR dan Kantor Gubernur menjadi tujuan akhir dari konvoi para buruh, tanya kenapa ? Karena mereka masih "santun" dan sangat menaruh harapan terhadap wakil-wakil mereka untuk secara aktif dan progresive mendorong terciptanya "angan-angan". Kepada para Gubernur sebagai penanggung jawab daerah, sebagai "imam" atas negeri ini (baca daerah ini). Ternyata mereka masih percaya ..... jangan sia-siakan momentum kepercayaan ini, kepada wakil rakyat, Saya berharap lakukan sesuatu yang bukan retorika, sudah banyak referensi dari kunjungan keberbagai negara, memang sulit dan tidak mudah tetapi harus putar otak dengan sangat keras demi kesejahteraan rakyat.
Ingat !!! Gelombang demo buruh akan terus terjadi dari tahun ke tahun jika kita masih menempatkan buruh sebagai "Faktor Produksi" bukan sebagai "mitra kerja". Buruh mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuan. Buruh bukan merupakan alat produksi yang selalu dikalkulasikan dalam jam operasi alat, mereka adalah mitra kerja yang mempunyai nurani, mempunyai hati dan tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri juga terhadap anak istri dan lingkungan sosial. Buruh bukan benda mati, mereka hidup dan punya tanggung jawab.
Jika Tripartit amanah (Pengusaha, Pemerintah, Wakil Buruh), InsyaAllah semua akan berjalan baik. Pengusaha akan berusaha maksimal dalam mengembangkan dunia usahanya sehingga pasar menerima distribusi produknya dengan harga yang sangat bagus, Pemerintah mengawal dengan kebijakan yang adil dan bijaksana, Buruh/Pekerja disiplin sebagai mitra pengusaha dan berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam bekerja. Jika ini berjalan, luar biasa, Rahmat dan Barokah Allah akan selalu hadir dalam setiap sisi kehidupan ini, InsyaAllah, Amien. By. Sigit Sigalayan
Gedung DPR dan Kantor Gubernur menjadi tujuan akhir dari konvoi para buruh, tanya kenapa ? Karena mereka masih "santun" dan sangat menaruh harapan terhadap wakil-wakil mereka untuk secara aktif dan progresive mendorong terciptanya "angan-angan". Kepada para Gubernur sebagai penanggung jawab daerah, sebagai "imam" atas negeri ini (baca daerah ini). Ternyata mereka masih percaya ..... jangan sia-siakan momentum kepercayaan ini, kepada wakil rakyat, Saya berharap lakukan sesuatu yang bukan retorika, sudah banyak referensi dari kunjungan keberbagai negara, memang sulit dan tidak mudah tetapi harus putar otak dengan sangat keras demi kesejahteraan rakyat.
Ingat !!! Gelombang demo buruh akan terus terjadi dari tahun ke tahun jika kita masih menempatkan buruh sebagai "Faktor Produksi" bukan sebagai "mitra kerja". Buruh mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuan. Buruh bukan merupakan alat produksi yang selalu dikalkulasikan dalam jam operasi alat, mereka adalah mitra kerja yang mempunyai nurani, mempunyai hati dan tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri juga terhadap anak istri dan lingkungan sosial. Buruh bukan benda mati, mereka hidup dan punya tanggung jawab.
Jika Tripartit amanah (Pengusaha, Pemerintah, Wakil Buruh), InsyaAllah semua akan berjalan baik. Pengusaha akan berusaha maksimal dalam mengembangkan dunia usahanya sehingga pasar menerima distribusi produknya dengan harga yang sangat bagus, Pemerintah mengawal dengan kebijakan yang adil dan bijaksana, Buruh/Pekerja disiplin sebagai mitra pengusaha dan berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam bekerja. Jika ini berjalan, luar biasa, Rahmat dan Barokah Allah akan selalu hadir dalam setiap sisi kehidupan ini, InsyaAllah, Amien. By. Sigit Sigalayan
No comments:
Post a Comment