Friday, May 11, 2007

Ibu Rahma Bidan dari Desa Terpencil di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku

Tadi malam pukul 22.20 waktu Samarinda, Saya dikejutkan oleh bunyi pesan singkat (SMS), saat itu hand phone Saya letakan diatas kepala dan Saya sedang tertidur pulas karena jadwal kemarin sangat padat.


SMS pertama tertulis :
Ass pa sigit maaf apabila mengganggu, sy sempat membaca di sala satu buku ttg pykt hemofilia yg ingin sy tykan apakah pykt ini merupakan pykt turunan?...

Saat itu Saya berfikir, SMS ini barangkali dari teman atau kerabat Saya, no HP 0852.4344.7781 belum tersimpan karena Saya baru ganti HP. Kemudian Saya Jawab :
70% krn faktor genetik (keturunan) dan 30% bisa krn mutasi gen, maaf dgn siapa ya, sy ganti hp blm sempat simpan no tlp nya, tks attn nya.

SMS kedua tertulis :
Mks pa ats jwbnya sy ibu rahmah dari maluku kab. kep. Aru

Kemudian beliau SMS lagi, Sy mau ty apa saja tanda2 gejala dari hemofilia?...

Kemudian Saya mencoba untuk membalas SMS nya tetapi gagal, ternyata pulsa Saya habis, heeee .....

Penasaran, pagi harinya Saya hubungi beliau melalui telphone, dan tersambung tetapi suaranya terasa jauh sekali, luar biasa ..... Saya sempat terharu saat membuka pembicaraan, ternyata beliau adalah seorang Bidan dari desa terpencil di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

Selamat siang katanya, Saya masih dijalan (dengan logat khas Maluku), karena pakai telp kantor Saya berusaha bicara seefisien mungkin. Dalam benak Saya masih penasaran, bagaimana mungkin seorang bidan di daerah terpencil dan harus menempuh perjalanan sejauh 8 jam untuk sampai pada rumah sakit terdekat bisa mengontak Saya. (Sekarang Saya juga masih penasaran)

Selamat siang, Ibu ... mohon maaf bagaimana Ibu bisa menghubungi Saya, darimana Ibu tahu no. HP Saya, jawab beliau, Saya tahu dari seorang bidan di Puskesmas, lalu apakah Ibu memiliki putra yang terindikasi hemofilia atau mungkin keluarga atau pasien Ibu. Lagi-lagi dengan suaranya yang khas, tidak Pak Sigit .... , bukan anak Saya tetapi Saya ingin tahu, siapa tahu Saya menemukan kasusnya karena "ada indikasi" (ini bahasa Saya karena Saya lupa kalimat beliau, tetapi kira2 itu maksudnya).

Ohhh baik bu, kemudian Saya menyambung pertanyaan beliau semalam, tanda yang paling sederhana adalah jika bengkak (terutama disendi) maka penderita akan merasakan sakit yang teramat sangat dan akan berlangsung berhari-hari dan jika terluka (luka terbuka) maka darah sulit membeku dan akan mengalir terus. Bagaimana cara mengatasinya Pak ? kami jauh dari rumah sakit, untuk kasus bengkak bantu dengan kompres es berulang dan untuk kasus luka terbuka gunakan getah pisang dan segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk transfusi cryopresipitate dan segera ditangani oleh dokter. Saya berjanji untuk mengirimkan photo copy buku2 hemofilia jika Ibu telah mengirimkan alamat lengkap Ibu. Saya tunggu SMSnya ya bu, dan beliau berjanji akan SMS alamat lengkap setibanya di kota.

Siang tadi Saya komunikasikan berita luar biasa ini kepada mbak Novi (HMHI Pusat), Saya sempat terharu ditengah pembicaraan dengan mbak novi, bahkan sampai menangis sesenggukan .... , mbak Novi bilang tarik nafas dalam-dalam Pak Sigit, tenang kata beliau. Saya hanya bisa berucap Saya sangat terharu, kemudian mbak Novi bilang, ok Saya akan telp balik .... Saya hampir sampai kantor.

Beberapa saat kemudian beliau telp. dan Saya sudah bisa mengendalikan emosi Saya. Rekan-rekan, Saya mencoba menempatkan diri Saya, bagaimana jika Keluarga Saya yang berada di tempat Ibu Rahma. Betapa selama ini kami belum maksimal bersyukur kepada Allah ya Rabb yang karenaNYA telah memberi begitu banyak kemudahan tetapi masih saja kita belum merasa puas masih saja ada yang kurang.

Mudah-mudahan cerita di atas akan memberikan stimulan positif terhadap perjuangan kita untuk maksimal memberikan pendampingan kepada para penderita Hemofilia. Selamat berjuang kawan-kawan, jangan pernah mundur, ternyata di ujung sana masih ada orang-orang yang memerlukan kita, Allah menitipkan amanah ini melalui tangan kita.

Jika rekan-rekan berkesempatan bisa SMS atau telp Ibu Rahma, Ibu Rahma akan merasa senang dan tidak merasa sendiri.

Samarinda, 11 Mei 2007
Sigit Sigalayan

2 comments:

BINTORO said...

Salam kenal Mas Sigalayan. Trims atas kunjungan ke kantor kami. Blognya hebat. Sukses selalu.

sigalayan said...

Tks Mas Bin, ya nih ... lagi coba-coba bikin blog, tks juga sudah terima kami di Tribun, Sukses Selalu