Friday, August 15, 2008

Obat Rakyat, Murah, Generik dan Berkualitas


Pagi tadi Saya terpana saat melihat sebuah counter kecil di teras kantor Dispenda Samarinda. Tertulis serba Rp. 1000,-, Obat Rakyat, Murah dan Berkualitas. Setelah saya bertanya kepada sales promotionnya memang harganya Rp. 1000,-/keping, luar biasa, surprise buat rakyat Indonesia. Berbagai obat tersedia disini, semua harganya seribu, hebat Indofarma.


Anda bisa membeli obat penurun panas, sakit kepala, tambah darah, flu, batuk dan flu, maag, batuk berdahak, batuk cair, penurun panas anak, cacing, cacing anak dan asma.

Berikut sekilas informasi yang saya cari di google terkait obat murah serba seribu :

Obat Murah Serba Seribu Rupiah Diluncurkan
Selasa, 08 Mei 2007 | 18:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari meluncurkan program obat murah serba seribu rupiah di Departemen Kesehatan, kemarin. Program ini merupakan pengadaan 20 jenis obat generik tak berlogo hasil kerjasama dengan PT Indofarma.

Sepuluh dari 20 jenis obat generik tersebut telah diedarkan kemarin. Dua jenis lainnya segera menyusul, sedangkan 8 obat generik sisanya baru akan diproduksi akhir tahun ini.

Sepuluh jenis obat serba seribu adalah Indo Obat Batuk dan Flu, Obat Flu, Batuk Berdahak, Asma, Penurun Panas Anak, Penurun Panas, Tambah Darah, Maag, Sakit Kepala, dan Indo Obat Batuk Cair.

Menurut Menteri Siti, program ini dibuat untuk memperluas akses masyarakat terhadap obat dan mewujudkan sistem penanganan obat yang pro rakyat. Selain harus murah,kata dia, harga obat juga harus merata antara satu daerah dan daerah lainnya. "Harga obat di Jakarta harus sama dengan harga obat di Gunung Kidul," katanya.

Selama ini, harga obat yang tinggi disebabkan karena produsen farmasi selalu memandang obat hanya sebagai komoditas dagang semata. Padahal obat juga harus dipandang sebagai masalah kesehatan dan sosial.

Salah satu upaya menekan harga obat yang mahal, kata Siti, dalam produksi dan penjualan obat harus diterapkan sistem penanganan obat yang pro rakyat. "Sejak kita merdeka, rakyat selalu jadi korban harga obat yang selalu naik karena produsen obat menetapkan harga seenaknya," katanya.

Direktur Utama PT Indofarma Syamsul Arifin mengharapkan obat-obat murah yang diproduksinya dapat tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, pemasaran ditujukan ke rumah sakit dan apotek, serta pasar non panel yaitu warung, toko obat, serta melalui dokter yang menjalankan praktek dispensing. Dispensing adalah pemberian obat langsung dari dokter kepada pasien saat berkonsultasi. "Obat-obat ini bersifat bebas jadi bisa dijual dimana saja," katanya.

Menurut Syamsul, pasar non-panel telah lama menguasai penjualan obat generik. Pada 2006, ia mencontohkan, dari penjualan obat generik senilai Rp 2,390 triliun, sebanyak Rp 1,539 triliunnya dikuasai pasar non panel. Dwi Riyanto Agutiar

2 comments:

Unknown said...

# Memakai PIKO Pendant atau PIKOFIR secara reguler mampu meningkatkan tingkat energi kovalent dari setiap atom Hydrogendalam tubuh. Hal ini sangat penting karena senyawa kovalent hydrogen-lah yang mengikat DNA Anda bersama-sama.
# Memperbaiki mental (sebagaimana ditunjukkan oleh meningkatnya amplitudo frekuensi EEG) atau rekam otak. Meningkatkan gelombang alpha ke otak, sehingga meningkatkan IQ & EQ
# Memperlambat proses penuaan dini.
# Memainkan peran penting dalam mencegah dan menghilangkan berbagai penyakit : Kanker, Artritis, Rematik, Batuk, Asma, Hipertensi. Peradangan ( inflamasi )
# Meningkatkan persediaan (supply) oxygen dalam aliran peredaran darah dan otak.
# Mengurangi tingkat stres, sakit kepala, pusing, vertigo dan migrain.
# Memperbaiki gangguan pencernaan, konstipasi (sembelit), membantu meringankan gastrointestinal tract dan mempercepat pembakaran lemak dalam tubuh.
# Memperbaiki fungsi kekebalan tubuh. Sebagai Antibody

ayu aira said...

Mantap tp di papua kira2 ada gak ya?